Friday, December 05, 2008

Pahit

Oleh : Angelina Kusuma

Pernah merasai air putih yang diisikan ke wadah bekas kopi?

Saya tidak terlalu suka menikmati pahitnya kopi. Rasa itu kurang familiar di lidah saya. Seumur hidup, jika dihitung kira-kira saya baru menenggak minuman berbahan kopi ini sebanyak 4 sampai 5 kali saja. Itupun jenis minuman kopi yang sudah dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga rasa pahitnya banyak berkurang.

Seluruh anggota keluarga di rumah saya juga jarang mengkonsumsi kopi. Saya sendiri lebih memilih air putih sebagai minuman favorit saya sehari-hari, tanpa ada penambah rasa manis, pahit, atau rasa lain-lainnya. Bagi saya, selain menyehatkan air putih lebih mudah didapat dan lebih cepat menyegarkan tubuh saat dahaga datang menyapa.

Kemarin malam, air mineral galon di tempat kerja saya kebetulan habis. Karena saat berangkat ke tempat kerja saya tidak membawa kendaraan sendiri, akhirnya saya meminta adik membawakan sebotol air minum dari rumah. Setelah merasai beberapa teguk dari botol yang dibawakan oleh adik saya ke tempat kerja itu, tiba-tiba saja saya mengecap sedikit keanehan pada rasa air putih yang saya minum.

"Kok rasanya ada pahit-pahitnya, Bob?" Adik saya ikut meneguk air dari botol minuman yang tadi dibawanya kemudian juga berkata bahwa air itu berubah rasanya menjadi agak pahit.

"Wah, abis dipakai buat kopi nie botolnya..."

Ya, air putih yang diisikan ke dalam wadah bekas kopi itu ikut terimbas sisa-sia pahit yang masih menempel di dinding-dindingnya. Entah kapan terakhir kali wadah itu pernah diisi kopi, mungkin beberapa Minggu lalu ketika ada seorang pekerja yang membetulkan pompa air rusak di rumah saya. Meski sudah dicuci berulang kali ternyata rasa pahit dari kopinya masih membekas juga di wadah air minum dan membuat air yang diisikan ke dalamnya ikut terasa agak pahit seperti kopi.

Jika kita tidak berhati-hati dengan kepahitan di hidup kita, juga bisa berakibat sama seperti sisa-sisa pahit di wadah bekas kopi yang merubah rasa air minum yang dituang ke dalamnya. Kepahitan dalam hidup kita bisa membuat semua yang kita lihat tampak pahit meski sebenarnya tidak demikian. Kebencian, iri hati, kemarahan, ketidak-percayaan diri, kesedihan, kesepian, kegelisahan, dan ketidak-nyamanan hidup yang kita pelihara, bisa membuat semua orang 'seolah' tidak mengharapkan kehadiran kita dan berakibat menyakiti kita sendiri.

Pahitnya kopi lebih mudah membekas di wadahnya daripada rasa lainnya. Hal-hal yang negatif juga lebih mudah membekas di hati manusia daripada hal-hal yang positif. So, be careful if you going to be negative (nj@coe).



No comments: