Saturday, February 07, 2009

Fall in Love With Him Everytime

Oleh : Angelina Kusuma

Kemarin malam, seorang alumni dari kampus jurusan menghubungi saya. Beliau ini adalah alumni senior, sepuluh tahun diatas kelas saya. Saya belum pernah bertemu dengan beliau secara langsung dan baru berdiskusi beberapa kali melalui mailing list kampus jurusan. Karena posisi saya di mailing list ini sebagai moderator, tak jarang saya menjadi orang pertama yang paling dicari (sok beken deh hehehe) dan menjadi tempat berbagi para member yang mempunyai masalah (meskipun terkadang lebih sering jadi pendengar setia aja, nggak bisa ngasih banyak nasehat :D).

Su: "Njie ada info lowongan kerja nggak? Masmu ini kena PHK"
Enjie: "Wah kalo dari aku pribadi nggak ada mas. Di milis nggak ada sing cocok ta?"
Su: "Aku sudah usaha lobi alumni tapi nggak ada hasil alias nol. Semua bilangnya cobain saja. Minta tolonglah mungkin ada yang sudah jadi bos bisa masukin kerja. Dapurku nggak ngepul lagi. Kerja apa aja dech..."
Enjie: "Iya mas, nanti kalo ketemu alumni coba tak nanya apa ada lowongan kerja di kantor mereka
Su: "Please...tak tunggu"
Enjie: "Udah nyoba yang di forward temen-temen di milis belum mas?"
Su: "Sudah bosan dhik. Ada yang saya titipin file malahan. Tapi sampai dengan saat ini...bablas. Macem-macem advise-nya. Ada yang nyuruh kursus dulu. Ada yang lempar sana sini. Ada yang nyuruh bisnisan saja. Saya sadar kok saya sudah terlalu tua untuk cari kerja. Kalah dengan yang muda-muda, yang pinter-pinter"

(and de curhat time dimulai...)

Enjie: "Hehehe iya sing sabar ya mas" (nie kalimat ampuh gue kalo pas ndengerin orang lain curhat tapi nggak ngerti mo kasih saran apa huehehe)
Su: "Saya ngerti kok ndak semudah yang saya bayangkan. Dulu saja sewaktu saya masih bekerja, sayapun ndak bisa masukin kerja. Cuman yang saya bingung ada yang sempat saya datangi posisinya kayaknya sudah enak. Tapi cuman..." (***sensor, nggak boleh membicarakan/ngegosipin orang lain kan? hehehe)
Enjie: ...
Su: ...
Su: "Puji Tuhan ada yang mau dengar curhat saya. Saya sudah jarang ke gereja. Stres thok isine"
Enjie: "Sabar mas. Tenang aja, bawa dalam doa terus...tak bantu sebisanya kok"
Su: "Saya stres. Tuhan terasa jauh sekali. Jarang berdoa"
Enjie: "Benere yang jauh bukan Tuhannya mas, tapi biasanya sie kita yang ngejauh dari Tuhan hehehe"

(waktunya PI...PI...:D)

Su: "Iya sich..."
Su: ...
Enjie: ...
Su: ...
Enjie: "Semangat ya mas, besok ke gereja hahaha"
Su: "I will"

Selesai pembicaraan dengan alumni senior ini, saya tertegun. Di dalam hati rasanya saya ingin menangis. "O Jesus, betapa banyak orang di dunia ini yang ternyata belum benar-benar menganggap Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka secara pribadi, meski Engkau sudah menebus mereka dengan harga yang mahal". Tuhan Yesus bagi beberapa orang (seperti pengakuan dari sahabat saya diatas), tak lebih dari sekedar 'barang'. Yang jika sedang diperlukan pertolongan-Nya, Dia dicari. Jika sudah tidak diperlukan lagi maka Dia bisa dijual, digadaikan, dipajang, atau bahkan di-delete ke recycle bin dan dilupakan!

Seberapa sering kita datang kepada Tuhan Yesus ketika kita sedang berhadapan dengan masalah dan seberapa sering kita tetap datang kepada-Nya ketika kita sedang bersukacita?

Di account salah satu social networking yang saya ikuti, ada seorang adik rohani saya yang sedang fall in love. Akhir tahun lalu ia baru saja menyelesaikan study pasca sarjana-nya di Australia dan saat ini tengah menunggu panggilan kerja yang baru di kampung halamannya, Medan. Huhuhu, sebagai seorang kakak rohani yang baik (baca: iseng dan kelewat kreatif ^o^), saya selalu meng-up date informasi tentang perkembangan di seputar account social networking adik rohani saya ini setiap hari (setiap jam kale :D). Satupun tidak ada yang terlewat saya baca dari status online miliknya (wah, abis ini para adik rohani gue me-reject account gue dari list mereka kagak ya? iseng banget kan kakak rohaninya suka ngintipin kegiatan dede-dede-nya lewat fesbuk wkwkwk).

Mau tahu tulisan status online adik rohani saya yang sedang jatuh cinta itu? Hampir setiap hari dia menulis hal-hal di bawah ini di status online-nya (^_^ V):
"Jo*** is going out with her"
"Jo*** is dinner with Am***"
"Jo*** is thinking his gf..."
"Jo*** mikir: kapan ya ketemu dia lage?"

Wuss, ya ampun...beginilah perilaku orang yang sedang jatuh cinta ta ta ta ^_^. Seluruh dunia terlihat seperti hanya dia seorang hehehe. Jalan ke kanan yang dipikirin si someone special. Jalan ke kiri yang dikangenin si someone special lagi. Nggak tidur, nggak terjaga...it's all about him/her ^_^.

Beberapa waktu yang lalu saya juga sempat demam dilanda cinta (sampai sekarang juga masih terasa getar-getar cintanya tuh sama 'dia' ^_^), sampai membuat seorang sahabat menanggapi tulisan blog mengenai perasaan saya yang tengah berbunga-bunga karena cinta itu dengan serius, "Wah, kamu kalo jatuh cinta bisa sampai segitunya ya? Awas hati-hati tuh posisinya Tuhan Yesus tergeser..." (hahaha, tx for de advice...now I have the second date with my camera except my first date with my PC ^o^ V).

Apakah kita juga bisa merasakan jatuh cinta kepada Yesus setiap saat seperti adik rohani saya yang sedang jatuh cinta sama pacarnya, atau seperti saya yang sedang jatuh cinta sama A590 saya (wkwkwk)?

Yesus adalah Kekasih jiwa kita. Ia mau kita merindukan-Nya, Ia mau kita memikirkan-Nya, Ia mau kita membuat jadwal-jadwal 'kencan' khusus dengan-Nya (baca: saat teduh/doa), dan Ia mau kita selalu berjalan di sisi-Nya. Pernahkah kita menyadari dan mau melakukan hal-hal itu untuk Dia? Bukan hanya datang dan mencari Yesus saat kita mempunyai masalah, tetapi setiap detik dari hidup kita, semua juga harus melibatkan Yesus didalam-Nya. Jika kita bisa tegila-gila ketika jatuh cinta kepada manusia lain atau juga sesuatu, kita juga pasti bisa melakukan hal yang sama kepada Yesus. Ia adalah Pribadi yang juga bisa merasai perhatian sekecil apapun yang kita berikan kepada-Nya.

Ketika masalah menyapa hidup kita, ujilah...apakah masalah itu datangnya dari kita sendiri yang mulai melepaskan hubungan istimewa dengan Kekasih jiwa kita, Si Yesus itu, atau masalah itu datangnya memang dari Tuhan untuk menguji iman kita. Dia tidak akan memberikan cobaan yang tidak bisa kita lalui. Jalan keluar yang buntu akan terbuka lebar ketika kita menyerah di bawah kaki-Nya, bukan mencari solusinya dengan keangkuhan (udah bermasalah, nggak mau berdoa apalagi ke gereja...ah, manusia sombong lah yauw...).

Siapapun kita (mo single/mo double/mo triple) harus memelihara kasih mula-mula dengan Yesus baik dikala susah atau senang. Hubungan-hubungan kasih dunia kita bisa berakhir dan berujung pada perpisahan, tetapi kasih kita dengan Kekasih jiwa yang sejati itu tidak akan pernah berakhir sampai kita kembali kepada-Nya nanti. Dia tidak akan pernah mengecewakan kita sedetikpun ketika kita memberikan seluruh hati dan jiwa yang kita miliki untuk-Nya. Manusia bisa menolak kasih yang kita berikan, tetapi Tuhan Yesus akan membiarkan kita berkali-kali jatuh cinta kepada-Nya tanpa pernah menolaknya. Dia ada, selalu ada, dan akan tetap ada selamanya.

Let's sing this song together...

Kasih sayang-Mu tak pernah berubah
Sejak pertama kita bersama
Sampai kini ku trus tetap merasa
Kesetiaan yang sungguh tiada tara

Bahkan disaat ku gundah
Didalam kecewa
Kau selalu ada didalam ku bri sukacita

Sungguh aku jatuh cinta, aku jatuh cinta
Hanya kepada-Mu
Sungguh aku jatuh cinta, aku jatuh cinta
Hanyalah kepada-Mu

(Aku Jatuh Cinta - Franky Sihombing)



Ouw, rasanya gue jatuh cinta lagi sama Babeh nie...Luv YOU, Beh...really...really fall in love with YOU again and again! ^_^ V

No comments: