Saturday, December 31, 2016

Tips Mengembalikan Suara yang Hilang Akibat Flu

Bagi seorang anggota tim Praise and Worship gereja, suara merupakan aset penting yang harus dijaga. Karena hanya dengan suara yang baik, kita bisa menyanyi, bersorak dan memimpin jemaat untuk masuk ke hadirat Tuhan sehingga siap diisi dengan firman-Nya.

Pada ibadah dan perayaan Natal tgl 25 Desember kemarin, saya ditunjuk menjadi salah satu singer di tim PAW gereja. Karena kurang berhati-hati dalam menjaga kesehatan, saya terkena influenza yang akhirnya mengganggu kinerja pita suara saya.

Seminggu sebelum Natal, saya PP Ponorogo - Madiun sampai 3 kali. Pertama, saya mengantarkan buku teman saya ke kost kakaknya. Kedua, saya menghadiri perayaan Natal Youth Impact GBI Keluarga Allah Madiun bersama anak-anak youth gereja. Dan ketiga, saya pergi bersama kedua orang tua ke rumah budhe saya di Perumahan Bumi Antariksa. Nah, saat ke rumah budhe saya ini, kami sempat keluar makan Gado-gado di Warung Pak Tomo Jl. Biliton dan disitulah saya teledor memesan es jeruk (biasanya, kalo dalam keadaan ekstra ketat seperti ini saya hanya memesan minuman hangat bukan dingin).

2 hari sebelum Natal, anak-anak Yosua (nama komsel youth gereja saya) memutuskan untuk menampilkan sebuah lagu pujian pada saat acara Natal. Latihan sampai malam ditambah keesokan harinya saya sempat makan martabak goreng kiriman dari salah satu jemaat yang perduli dengan kegigihan anak-anak Yosua dalam berlatih, akhirnya membuat sistem kekebalan tubuh saya jebol. Puji Tuhan saya tidak sampai tergeletak, meskipun saya harus menyanyi dengan suara parau pada saat ibadah Natal gereja berlangsung.

Suara saya hilang total seusai Natal. 4 hari lamanya saya harus bertarung melawan virus influenza yang menguasai tubuh saya. Batuk, pilek, demam, pusing, tubuh saya pegal-pegal semua...wuih, pokoknya nggak enak. Saya hanya sempat keluar rumah agak lama hari Rabu untuk menghadiri perayaan Natal GPdI Ontorejo di Sasana Praja selama 4 jam dan setelah itu esok harinya saya kembali menggigil kedinginan karena demamnya kembali menyerang hahaha.

Saya tidak suka minum obat jika sakit flu. Banyak artikel di internet yang juga menegaskan bahwa influenza disebabkan oleh virus dan virus tidak bisa disembuhkan oleh obat apapun, kecuali oleh sistem kekebalan tubuh kita sendiri. Nah, saya akan berbagi tips untuk melawan influenza dan memulihkan suara yang hilang total melalui blog ini.

1. Tetap jogging di pagi hari

Sakit bisa membuat kita malas keluar rumah apalagi melakukan olah raga. Tapi saya membuang jauh-jauh kemalasan itu. Meski dengan tubuh yang sedikit lemah, saya tetap melakukan rutinitas jogging saya di pagi hari. Saya terbiasa melakukan jalan kaki selama 1 jam setelah Saat Teduh dan itu juga yang saya lakukan selama saya sakit flu.

2. Minum air putih sebanyak-banyaknya

Air putih merupakan cairan terbaik di dunia untuk menjaga kesehatan. Minumlah air putih lebih banyak saat flu, karena itu akan mempercepat pemulihan sistem kekebalan tubuhmu.

3. Minum Vitamin C 1000 mg

Vitamin C penting untuk sistem kekebalan tubuh juga. So, saya minum suplemen ini dengan dosis 1000 mg per hari.

4. Jeruk nipis dan kecap
Jeruk Nipis

Untuk mengurangi batuk yang menyiksa, saya menggunakan perasan jeruk nipis dan kecap. Ramuan herbal ini benar-benar mujarap untuk mengeluarkan dahak yang menyumbat tenggorokan saya!

5. Jahe panas
Jahe

Wedang jahe juga berguna untuk memulihkan suara yang parau dan membuat tenggorokan nyaman. Perbanyak minum minuman yang hangat/panas selama sakit flu.

6. Kencur
Kencur

Buat saya kencur adalah pertolongan pertama pada saat suara hilang. Serius lho, saya mengunyah beberapa kencur sebelum ibadah Natal dimulai dan hasilnya suara saya agak mendingan, meskipun tidak pulih total seperti sebelum sakit flu hahaha. Rasanya nggak enak sih. Tapi ya mau gimana lagi, pengen suara pulih cepat. Kalo nggak doyan mengunyah kencur mentah-mentah, beli aja jamu beras kencur...khasiatnya hampir sama.

7. Minum suplemen pereda panas dalam

Yeah, tenggorokan saya sakitnya super selama 4 hari sampai menelan saja susah. Saya juga minum suplemen pereda panas dalam untuk mengurangi sakit di tenggorokan saya.

8. Jauhi makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng bisa memicu batuk. Selama masa pemulihan, jauhi makanan-makanan yang digoreng sementara waktu dan perbanyak makan sayur dan buah.

9. Menjaga kebersihan tubuh dan beristirahat yang cukup

Saat sakit flu, kita juga harus ekstra membersihkan tubuh terutama tangan yang biasanya dipakai untuk menutup mulut saat batuk atau membersihkan ingus di hidung. Mandi di siang hari atau mandi dengan air hangat bisa membantu menjaga kebersihan tubuh dan menjadi bugar kembali. Selain itu beristirahatlah yang cukup. Karena hanya dengan istirahat, tubuh akan lebih cepat memulihkan sistem kekebalannya.

10. Tersenyum dan bergembiralah

Hati yang gembira adalah obat yang manjur (Amsal 17:22)...ini adalah kunci kesembuhan dari segala penyakit hehehe. Tersenyum dan bergembiralah, maka influenza akan lari daripadamu! Amin?

Wednesday, December 21, 2016

Apalah arti uang Rp. 2000?

"Korannya mbak?" Seorang bapak-bapak bertopi dan berompi biru menghampiri saya dan keluarga ketika kami bangkit dari kursi di Warung Gado-gado Pak Tomo Madiun dan hendak membayar makanan kami.

"Tidak pak, terima kasih" Jawab saya singkat. Tapi rupanya si bapak-bapak itu tidak menyerah begitu saja. Saat saya melangkah ke pintu keluar, beliau mencegat saya disana.

"Kalo gitu majalah aja deh. Ada Majalah Nova juga kok?" Si bapak menunjukkan beberapa barang dagangan yang ada di keranjang sepedanya. Saya menggeleng pelan sambil berjalan ke mobil.

"Pi, coba beli satu koran bapak itu" Kata saya kepada Ayah saya.

"Hah, buat apa? Kita nggak pernah baca koran" Keluarga kami sudah akrab dengan internet setiap hari, jadi sudah jarang sekali membeli koran atau majalah edisi cetak.

"Kasihan Pi"

"Kalo semua orang kamu kasihani, jadi apa nanti?"

"Tapi dia lho bukan pengemis" Ibu dan Budhe saya ikut masuk ke mobil dan ketika Ibu saya mengulurkan uang Rp. 2000 untuk parkir kearah Ayah saya, Bapak-bapak itu menuntun sepedanya ke arah kami.

"Koran Pak, dua ribu saja" Beliau langsung menuju sisi jendela tempat Ayah saya.

"Iya deh Pak, sini korannya" Ayah saya mengulurkan uang Rp. 2000 yang sekiranya buat parkir kearah si Bapak penjual koran dan menerima Harian Pagi Surya darinya. Si Bapak penjual koran terlihat bahagia sekali. Setelah itu beliau mengayuh sepedanya kearah yang berlawanan dengan mobil kami.

Kejadian singkat ini membuat saya merenung di sepanjang perjalanan kami pulang. Begitu banyak orang di luar sana yang tetap gigih berjuang hanya demi uang Rp. 2000. Saya salut dengan si Bapak penjual koran itu. Beliau tetap bersemangat mencari uang meski usianya sudah menjelang senja dan tidak meminta-minta kepada orang lain. Saya menghargai orang-orang yang bekerja keras seperti ini.

Temans, yuk kita mulai perduli dengan kehidupan orang-orang seperti si Bapak penjual koran di depan Warung Pak Tomo Madiun itu. Belilah dagangan mereka meski kadang kamu tidak terlalu membutuhkannya. Harian Pagi Surya yang tadi siang kami beli dari si Bapak juga cuma sempat dilihat sekilas kok. Headline beritanya tentang Teror Truk Tabrak Pasar Natal di Berlin dan berita ini sudah saya baca di Kompas.com beberapa hari lalu. Tapi saya bersyukur, kami sempat membeli koran ini dari Bapak itu tadi. Apalah arti uang Rp. 2000? Buat kita, uang dua ribu mungkin tidak berarti banyak, tapi buat si Bapak penjual koran mungkin uang itu bisa dipakainya untuk makan bersama keluarganya selama sehari.

Media online dan media cetak

Masih banyak orang diluar sana yang tidak bisa bersaing dengan kemajuan teknologi. Si Bapak penjual koran itu salah satunya. Ditengah maraknya media online, beliau masih berjualan koran dan majalah cetak. Jika saya keluar kota, sebisa mungkin saya menggunakan kendaraan masal dan tidak memakai mobil pribadi. Ada banyak teman saya yang keheranan saat saya masih saja naik turun angkot dan bus ekonomi meski saya punya mobil. Why? Karena saya mau memberkati Bapak-bapak sopir itu juga. Bayangkan, bagaimana nasip keluarga mereka di rumah jika tidak ada lagi yang mau naik angkot dan bus ekonominya? Mereka mau hidup darimana?

Kalo kamu mampu membeli makanan di cafe, bisa nongkrong berlama-lama sambil ngopi di tempat yang cozy dan sanggup bepergian sampai ke luar negeri berkali-kali...masa sih tidak bisa berbagi dengan mereka yang di bawah?

Tuesday, December 20, 2016

Doa yang Tidak Bisa Ditolak Surga

Ilustrasi doa, "Dad, minta Mikhael satu dalam bentuk manusia dong..." Hihihi

Pernah nggak sih kamu berdoa tentang sesuatu tapi jawabannya nggak kunjung datang-datang juga? Kadang, karena bosan menunggu jawaban doa, lantas ada yang give up dan kemudian berhenti berdoa dan mencari jalan alternatif supaya apa yang diinginkannya cepat terwujud.

Pernah begitu?

Well, menunggu itu memang membosankan. Apalagi menunggu jawaban doa, sesuatu yang abstrak dan nggak bakalan ada yang tahu pasti kapan akan dijawab. Jawaban doa juga tidak hanya terletak dari seberapa yakin dan seberapa sering kita berdoa saja. Ada hal-hal lain yang harus kita bereskan dulu sebelum kita berani meminta sesuatu kepada Tuhan.

1. Orang yang benar

Yakobus 5:16, "...Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."

Siapakah orang benar yang dimaksud oleh Om Yakobus di ayat ini? Pendeta atau hamba Tuhan? No, jawabannya bukan hanya Pendeta atau hamba Tuhan saja tapi semua orang yang melakukan perintah Tuhan tepat seperti yang telah difirmankan-Nya! Jadi kamu dan saya juga bisa termasuk golongan 'orang yang benar' dan doa kita berkuasa.

Menjadi orang yang benar di hadapan Tuhan harus berani bayar harga. Kita harus mengampuni dulu orang yang bersalah kepada kita (sehebat apapun salahnya), harus berani hidup dalam kekudusan (nggak boleh bergaul dengan sembarang orang, nggak boleh ngrokok, nggak boleh mabuk-mabukan, etc), harus belajar firman Tuhan setiap hari (lewat saat teduh, kotbah hari Minggu, etc), menjaga hati dan pikiran dari pesta pora...

Tanpa menjadi orang benar lebih dulu, doa-doa kita mungkin hanya jadi bahan tertawaan malaikat di Surga. Iya dong, kita aja nggak deket sama Tuhan kok berani-beraninya minta-minta sama Dia? Eh, siapa loe?

Menjadi orang benar bukan berarti orang tersebut tidak pernah berbuat dosa. Kita tahu bahwa setiap orang telah berdosa dan oleh karena kasih karunia Tuhan kita diselamatkan (Efesus 2:8). Orang benar itu adalah orang yang berani mengakui dosa-dosanya dan kemudian berbalik dari hidupnya yang lama dan mendekat kepada Allah. Jadi sebelum berdoa, bereskan dulu semua dosa, kesalahan dan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan...baru setelah itu, mintalah sesuatu kepada-Nya dengan rendah hati.

2. Ada di posisi yang benar

Mazmur 110:1, Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."

Pernah dengar istilah, 'The right man for the right place'? Prinsip doa ternyata juga begitu. Kita harus ada di posisi yang benar dulu agar doa kita dikabulkan oleh Tuhan. Duduk di sebelah kanan-Ku...kalo di sebelah kiri, berarti salah posisi! Kalo berdiri dan bukan duduk, berarti juga salah posisi!! Sisi 'kanan' merupakan lambang kebaikan atau kemuliaan dan 'duduk' merupakan sebuah aksi tanpa kegiatan yang berarti.

Tuhan kita adalah Tuhan Yang Dahsyat. Dia Ahli dalam membuat mukjizat. Dia tidak bisa dibatasi oleh tempat, waktu dan sebuah keadaan. Saat kita mampu menyenangkan hati-Nya (ada di sebelah kanan-Nya), Dia akan membuat musuh-musuh kita (doa dan pergumulan kita) datang sendiri mendapatkan kita dan kita tidak perlu melakukan apa-apa (hanya duduk saja). Tuhan ingin supaya kita ada di posisi yang benar ini agar kita tidak menjadi pongah setelah doa kita dikabulkan oleh-Nya. Karena hal pengabulan doa memang bukan karena siapa yang berdoa, tapi mutlak karena kasih karunia Tuhan semata. Apa yang kita dapatkan adalah anugerah dari-Nya, untuk kemuliaan-Nya dan bukan kemuliaan manusia.

Proses yang harus dijalani setiap manusia pasti berbeda-beda. Ada yang diuji dalam hal kekuarangan keuangan, diuji untuk mengampuni orang yang pernah menyakiti hati, diuji dalam hal komitmen pernikahan, diuji dengan kesendirian, diuji dengan lingkunan yang buruk, diuji dengan tempat yang terpencil, diuji dengan penyakit, etc. Dimanapun kita saat ini diuji, duduklah disana, disebelah kanan Tuhan. Nikmati setiap ujianmu sambil terus bersyukur dan melakukan segala sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan. Setiap hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya, segera bereskan. Jadilah orang yang benar bagi Tuhan.

Jika kedua hal ini sudah berhasil kita lalui, kita bisa dengan yakin dan percaya datang meminta sesuatu kepada Tuhan dan jawaban doa-doa kita pasti akan segera di approve oleh Dia.

Monday, December 19, 2016

Manusia Biasa yang Menghentikan Hujan

Belakangan ini, hujan selalu turun menjelang pukul 13:00 WIB di kota Ponorogo dan sekitarnya. Tapi tidak di hari Jumat lalu!

Kenapa?

Karena ada seorang raja sedang melakukan tugas kenegaraannya hahaha.

Hari Rabu, seorang teman mengirimkan pesan di WA dan meminta saya untuk mengantarkan buku miliknya ke kost kakaknya di Madiun. Sebenarnya saya sudah berencana ingin mengembalikan buku itu di hari Sabtu karena kebetulan saya juga harus ke Madiun hari itu untuk menghadiri undangan Ibadah Natal Youth Impact di GBI Keluarga Allah. Tapi karena kakak teman saya juga mengirim pesan yang sama di WA hari Kamis-nya, akhirnya saya putuskan untuk mengantarkan buku itu ke kost-nya esok harinya.

Demi mengembalikan buku ini, saya harus menghentikan hujan!

Hari Jumat pagi saat bersaat teduh, saya berdoa meminta cuaca cerah sepanjang hari itu karena saya harus naik motor dari Ponorogo ke Madiun. Repot kan kalo harus bersepeda motor selama satu jam dan kehujanan? Padahal saya harus ekstra jaga tubuh menjelang Natal ini karena ada banyak kegiatan dan jadwal pelayanan yang harus saya lakukan dengan tubuh fit.

Saya berangkat dari rumah pukul 12:45 WIB, mampir ke toko bakery langganan, membeli oleh-oleh untuk kakak teman saya, mengisi bensin then cuz menuju kota Madiun.

Ketika sampai di depan RSUD Dolopo, mendadak gerimis. Ah, hati saya sedikit kecewa. Ternyata doa saya nggak mempan kali ini, toh hujan turun juga. Saya menghentikan sepeda motor dan memakai jas hujan. Tiba-tiba ada bisikan di hati saya saat itu, "Kamu kok nggak percaya dengan apa yang kamu doakan sih?" Eh, bener juga ya...sambil kembali menjalankan sepeda motor, saya terus berkata, "Dalam nama Yesus, hujan berhenti!...Dalam nama Yesus, aku perintahkan kau hujan untuk pergi ke tempat yang membutuhkan air..." And finally, si hujan nggak jadi turun juga sampai saya tiba di Madiun, ketemu kakaknya teman saya dan sampai saya balik ke Ponorogo lagi. Halleluya!

Yakobus 5:17, Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

Elia adalah manusia biasa sama seperti Angelina Kusuma. Kalo Om Elia bisa menghentikan hujan, berarti Angelina Kusuma bisa juga dong! Saya tidak minta supaya hujan tidak turun selama tiga tahun enam bulan seperti yang Om Elia doakan, saya hanya minta supaya hujan tidak turun selama saya dalam perjalanan Ponorogo-Madiun aja sih. Dan itu pula yang terjadi! *Hari Sabtu dan Minggu kota Ponorogo dan sekitarnya kembali diguyur hujan seperti biasa. Bahkan pagi ini (Senin) saat saya menulis artikel ini, cuaca di luar sedang mendung tebal.

Saat saya duduk bersama kakak teman saya dan bercerita, dia sempat terheran-heran karena hari itu cuaca cerah sekali padahal beberapa hari sebelumnya hujan selalu turun dengan derasnya. Saya langsung nyeletuk, "Hari ini nggak akan hujan kok mbak, karena saya sudah minta agar hujan tidak turun tadi pagi." Ops, saya melihat wajah si embak yang melongo ke arah saya hahaha *Kayaknya saya terlalu ekstrim buat dia ato dia menganggap saya hanya bercanda waktu itu. Tapi saya serius dengan perkataan saya lho. Apa yang keluar dari mulut orang percaya itu mengandung kuasa. Bukankah ada ayat juga di Matius 21:22, Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.

Saya sering melakukan praktek iman. Saya sudah bukan anak kecil lagi yang selalu minta ini itu sama Tuhan, tapi saya pakai firman-Nya untuk memproklamasikan iman saya. Klaim janji Tuhan, perkatakan firman-Nya, nyatakan imanmu kepada-Nya...kamu juga bisa melakukan apa yang Yesus lakukan karena kuasa itu sudah diberikan-Nya kepadamu!

Jangan sedikit-sedikit berdoa minta kesembuhan dari Tuhan, minta berkat, minta perlindungan, minta penjagaan, minta ini...minta itu...tapi rubah doamu menjadi perkataan profetik. Katakan, "Terima kasih Tuhan atas kesembuhan...", "Terima kasih atas berkat-Mu yang melimpah...", "Terima kasih atas perlindungan-Mu..." etc. Meski kenyataan belum sesuai dengan perkataanmu, tapi apa yang kamu 'lihat' dengan iman itu akan membangkitkan semangat dan mengubah sesuatu. You're the warrior of God, jangan loyo! Pergunakan kuasamu untuk kemuliaan Rajamu!

Tuesday, December 13, 2016

You excel them all

"...you excel them all" (Proverbs 31:29)

God created you to be more than a conqueror. Live out your destiny!

Ask God to do His will not yours

"We are sure that [God] hears us if we ask Him for anything that is according to His will" (1 John 5:14 TEV).

God knows what's best, and you don't. So, ask God to do His will not yours.

Walk on the water

Jesus said, "Come!" So Peter got out of the boat and walked on the water toward Jesus - Matthew 14:29

Don't stay in the boat when God's calling you to step out on the water. When we believe in Jesus we will do greater works than He did.

Monday, December 12, 2016

Gagal Itu Tidak Ada!

Ketika saya harus kembali lagi ke Ponorogo setelah 'gagal' di Jakarta, dunia saya seakan runtuh. Hilang sudah semua harapan, impian dan cita-cita saya untuk menjadi bagian orang sukses di kota itu.

Saya sakit! Bukan hanya tubuh saya yang sakit terkena TBC (ini alasan utama kenapa saya harus hengkang dari ibu kota itu), tapi jiwa saya juga sakit! Remuk redam rasanya. Apa yang bisa saya andalkan di kota sekecil Ponorogo?

Saya lulusan Politeknik Perkapalan. Sementara di Ponorogo nggak ada laut dan nggak ada perusahaan kapal. Bagaimana saya bisa mencari uang? Bayangan masa depan suram sudah tentu menjadi mimpi buruk saya setiap malam.

Foto ketika saya sakit TBC di Cilincing, Jakarta Utara dan buku wisuda ITS tahun 2002. Saya adalah lulusan no. 4 dari 38 mahasiswa dengan IPK Sangat Memuaskan

3 bulan lamanya saya mengalami 'koma' rohani. Hidup segan, mati tak mau. Usaha saya untuk mencari pekerjaan baru di Surabaya pun mental semua. Badan saya habis, uang saya habis, kepercayaan diri saya pun nyaris habis. Tapi puji Tuhan, akhirnya saya bisa melewati segala ujian di tahun 2005 itu dan masih bisa tegak berdiri sampai hari ini.

1. Usaha Warnet

Setelah semua surat lamaran saya ke Surabaya tak berhasil, orang tua saya berbelas kasihan memberikan modal ke saya untuk mendirikan sebuah warnet. Dengan 10 unit komputer, akhirnya saya pun berusaha mulai menata hidup dari nol sebagai pengusaha warnet.

Tantangan demi tantangan belum berhenti menguji saya dan keluarga. Persaingan warnet semakin tak sehat dengan bermunculannya banyak warnet-warnet baru di Ponorogo. Rumah keluarga saya di kota disita bank karena keluarga saya tidak mampu membayar kredit bank. Sertifikat rumah itu dipakai orang tua saya untuk mendapatkan modal untuk warnet. Saya terpukul untuk kedua kalinya karena masalah ini. Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, rasanya saya tidak bisa menjadi tulang punggung keluarga seperti sebagaimana seharusnya. Warnet pun terpaksa pindah lokasi dari kota ke desa karena si pemilik tempat menuntut kenaikan biaya sewa setelah 2 tahun kami disana dan kami tidak bisa menjangkaunya lagi.

2. Penulis lepas

Tulisan saya yang dimuat di GFresh tahun 2009. Tulisan aslinya disini

Tulisan saya yang dimuat di GFresh tahun 2008. Tulisan aslinya disini

Saya bersyukur mempunyai talenta menulis. Sebenarnya saya sudah menjadi penulis lepas sejak saya duduk di bangku SMU. Tapi talenta saya berhenti menghasilkan uang ketika saya kuliah dan bekerja di Jakarta. Kuliah di bidang teknik yang lebih mengedepankan kemampuan analisa otak dan angka-angka membuat kemampuan menulis saya berhenti sesaat. Saya bisa lulus dari fakultas saya dengan IPK memuaskan 3,32. Tapi selama saya kuliah dan bekerja sebagai engineer di Jakarta, saya juga berhenti menulis. Bersyukur kemampuan saya dalam hal tulis-menulis bisa kembali lagi setibanya saya di Ponorogo. Saya sempat menulis artikel-artikel rohani untuk beberapa majalah Kristen dan juga membuat blog pribadi. Tapi penghasilan saya sebagai penulis lepas saat itu tidaklah besar sehingga saya masih harus terus mempertahankan warnet sambil menulis.

3. SEO expert

Setelah warnet saya pindah dari kota ke desa Sumoroto, saya mulai belajar tentang SEO. Saya masuk ke dunia ini setelah adik saya mengenalkan saya ke sebuah situs pekerja online yang ada di internet. Setiap job dibayar mulai dari $0,01. Saya mengerjakan setiap job sambil jaga warnet sampai penghasilan saya sebulan bisa mencapai $100. Perjalanan saya masih sering terganjal dan menemui banyak rintangan. Saat saya berusaha keras menjadi SEO expert, saya mengalami kecelakaan motor dan terjangkit demam berdarah dalam kurun waktu 2 bulan. Warnet benar-benar terpaksa saya tutup karena saya harus wira-wiri ke rumah sakit berkali-kali dan kondisi tubuh yang lemah. Meski kesehatan saya menurun drastis, tawaran job dari klien-klien besar justru berdatangan. Suatu hari, ada bule yang 'memaksa' saya bekerja padanya dengan bayaran $300/bulan dan itu membuat saya yakin untuk bekerja secara profesional sebagai SEO expert dan menutup warnet saya secara total karena pendapatan saya sudah lebih daripada cukup untuk hidup sehari-hari.

4. Bekerja di rumah

Setelah kontrak warnet di Sumoroto selesai, keluarga saya pindah ke rumah warisan nenek saya di desa Blembem. Karena rumah keluarga saya sekarang tidak terjangkau oleh jaringan telpon, kami harus membangun tiang setinggi 4 meter agar bisa nembak koneksi dari sebuah provider internet. But, it's okay...yang penting saya bisa bekerja dari rumah hehehe. Pemulihan dalam hal ekonomi terus berlangsung sampai hari ini. Praise God, akhirnya saya bisa membeli mobil sendiri, bisa berinvestasi dan menabung untuk masa depan dan juga berlibur ke beberapa kota di Indonesia dan luar negeri (Malaysia, Singapura dan Jepang). Semua hanya karena kasih karunia Tuhan Yesus yang begitu baik kepada saya. Halleluya!

Saturday, December 10, 2016

Mempersiapkan Warisan

Setiap manusia pasti akan mati. Warisan apa yang akan kau tinggal untuk generasi yang masih hidup ketika nafasmu telah dihentikan oleh Tuhan?

3 bulan terakhir ini saya sibuk mempersiapkan warisan! Ya, saya sadar bahwa saya tidak akan hidup selamanya di bumi ini, makanya saya getol membangun sesuatu yang bisa dinikmati generasi yang akan datang meskipun raga saya sudah tiada nantinya.

Warisan yang saya bangun ini bukanlah harta benda, tapi iman, pengharapan dan kasih yang saya buat dalam bentuk tulisan, foto-foto dan juga video.

Saya memanfaatkan social media dan internet untuk menyimpan warisan saya. Sebenarnya saya sudah membangun pondasi tempat penyimpanan warisan ini sejak beberapa tahun yang lalu. Ada yang sudah saya persiapkan sejak tahun 2007, tahun 2013, etc. Tapi saya akan lebih giat lagi menimbun segala sesuatu sebagai kenang-kenangan untuk generasi yang akan datang sekarang, agar dunia tahu bahwa di bumi ini pernah hidup seseorang yang mampu memberikan warna tersendiri selama hidupnya. Saya berharap, mereka yang menemukan warisan saya nantinya akan terinspirasi akan rekam jejak hidup saya.

1. Blog

http://angelinakusuma.blogspot.co.id

2. Fans Page Ide-ide Wirausaha di Facebook

https://www.facebook.com/Ide2Wirausaha


3. Youtube Channel

Angelina Kusuma Youtube Channel

Friday, December 09, 2016

Be A Humble Mountaineer!

Mahasiswa Binus Tewas Saat Lakukan Pendakian Ilegal di Gunung Mas...Saya tertegun membaca berita di website National Geographic tanggal 6 Desember 2016 itu. Saya suka dengan kegiatan mendaki gunung. Meskipun saya bukan seorang pendaki handal, tapi saya cinta dengan gunung. Gunung terakhir di Indonesia yang berhasil saya injak adalah Gunung Rinjani di Lombok.

Gunung Rinjani Lombok
Jauh sebelum hari ini, saya takut dengan gunung. Saya hanya bisa mengaguminya dari jauh tapi tidak pernah punya keberanian untuk mendakinya. Waktu kuliah, saya selalu terpesona dengan teman-teman saya yang terlihat begitu gagah dengan tas carrier di punggung mereka dan segudang cerita yang mengesankan sekembali mereka dari gunung. Sementara saya...hanya bisa menjadi pendengar setianya saja.

Saya punya riwayat penyakit yang tidak memungkinkan saya menapakkan kaki di gunung. Dulu, tubuh saya ini sangat lemah. Sekitar tahun 2003, saya terjangkit penyakit TBC. Virus TBC yang ada didalam tubuh saya tak hanya menyerang paru-paru tapi juga bersarang di tulang belakang. 8 hari saya terkapar di sebuah rumah sakit di Cilincing, Jakarta Utara dan harus meminum obat anti TBC selama 8 bulan berturut-turut.

3 dokter yang saya temui serempak mengatakan bahwa jika kaki saya patah, saya akan lumpuh seumur hidup! Ada 2 ruas tulang belakang saya yang remuk dan sampai hari ini bekasnya masih ada. Jika punggung saya diraba, akan terasa benjolan disana akibat dari 2 ruas tulang yang terkikis oleh virus TBC itu. Di tahun 2010 saya juga pernah mengalami kecelakaan motor yang membuat bahu kanan saya harus dioperasi.

But praise the Lord Jesus, meskipun kondisi tubuh saya sebenarnya tidak memungkinkan untuk kegiatan pendakian gunung dan aktivitas fisik lainnya, toh sampai hari ini saya sudah berhasil menjejakkan kaki di Gunung Ijen Banyuwangi, Gunung Cumbri Wonogiri, Puncak Harfat Misool, Puncak Wayag 1 dan Wayag 2 Raja Ampat Papua, Gunung Rinjani Lombok...bahkan Jigokudani (Hell Valley) Hokkaido Jepang.

Gunung Ijen Banyuwangi

Puncak Harfat Misool

Puncak Wayag 1 Raja Ampat

Saya mendaki gunung bukan untuk gaya-gayaan. Saya tahu bahwa fisik saya punya keterbatasan, makanya saya tidak pernah asal-asalan mendaki/melakukan aktifitas fisik lainnya. Saya menempa tubuh saya dengan ketat. 5 tahun belakangan ini, saya telah rutin berjalan kaki setiap pagi guna membentuk fisik yang kuat. Pertama kalinya jalan pagi, saya hampir pingsan dibuatnya. Tapi saya tidak pernah berputus asa. Mulai dari jalan kaki selama 30 menit hingga sekarang saya sudah terbiasa jalan kaki selama 1 jam setiap harinya. Saya tidak pernah lagi merasakan sesak nafas ataupun kecapekan karena aktifitas fisik. Paru-paru, tulang belakang dan tangan kanan saya semakin sehat dan kuat dari hari ke hari dan saya sudah tidak takut lagi dengan gunung!

Saya selalu sedih jika membaca berita tentang pendaki yang tewas di gunung. Kami para pendaki selalu punya prinsip, "Pendakian itu bukan bagaimana mencapai puncak tapi tentang bagaimana mengalahkan ego dan kembali dengan selamat." Makanya sedih sekali jika saya tahu ada pendaki yang ke gunung untuk 'setor' nyawa seperti itu.

Alam punya caranya sendiri untuk menundukkan orang-orang yang sombong! Maka berhati-hatilah saat kamu pergi ke alam bebas. Buang dulu semua kepongahan dan egomu, karena alam bisa menampar dan menjatuhkanmu jika kamu menantangnya. Tapi alam akan menjadi guru terbaikmu jika kamu menghormati dan memeliharanya.

Semoga tak ada lagi pendaki-pendaki yang sok menguji nyali di gunung. Jika ingin mendaki gunung, train yourself before you go there. Latihan fisik seperti jalan kaki selama 1 jam sehari wajib dilakukan secara rutin, urus perizinan sebelum mendaki secara lengkap, bawa perlengkapan mendaki dan logistik yang cukup selama pendakian berlangsung, buat perencanaan pendakian yang matang, kuasai cara menangani kasus hipotermia dengan baik, berjalanlah di rute yang semestinya (bukan berjalan di rute yang sudah terkenal sebagai jalur 'maut', itu 'setor' nyawa namanya!) dan banyak-banyaklah berdoa kepada Penciptamu. Be a humble mountaineer!

Untuk orang-orang yang punya keterbatasan fisik, jangan takut kepada gunung! Gunung/alam bebas tidak akan pernah menyakitimu. Yang bisa menyakiti bahkan merenggut nyawa seseorang adalah ego orang itu sendiri. Saya punya kenalan seorang bapak-bapak berusia 58 tahun yang sudah mendaki Gunung Rinjani berkali-kali. Juga ada kenalan saya seorang bapak-bapak yang kakinya kurang sempurna tapi tetap bisa mendaki gunung dan melakukan aktifitas fisik lainnya seperti orang normal.

Pak Agus, usia 58 tahun bisa mendaki sampai di Gunung Rinjani Lombok

Pak Ron, kaki beliau kurang sempurna tapi beliau tetap bisa melakukan aktifitas fisik secara normal
Setiap kali saya berhasil menginjakkan kaki di sebuah gunung dan memandang ke bawah, saya semakin bersyukur akan keberadaan saya di dunia ini. God is good all the time. Ia sanggup membuat segala sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Gunung membuat saya banyak belajar dan semakin dekat dengan Sang Pencipta. Gunung memberi saya kekuatan, keberanian dan semangat pantang menyerah.

Thursday, December 08, 2016

20 Ide Usaha Pinggir Jalan yang Cepat Mendatangkan Untung

Punya tempat yang lokasinya di pinggir jalan? Manfaatkan saja tempat itu untuk membuka jenis-jenis usaha berikut ini...



God Won't Quit on You

Philippians 1:6, "God is the one who began this good work in you, and I am certain that he won't stop before it is complete on the day that Christ Jesus returns" (CEV).

Whatever God started in your life, he'll finish. He won't quit on you. You may give up on God, but he'll never give up on you.

Jadilah Kudus!

"Kuduslah kamu, sebab Aku kudus" (1 Petrus 1:16)

Tuhan ingin kita menjadi serupa dengan-Nya. Ia adalah Allah yang kudus dan Ia menghendaki hidup kita mencerminkan kekudusan-Nya. Ketahui apa yang Tuhan sukai dan lakukan. Jangan pernah mendukakan hati-Nya, karena kamu sendiri yang akan rugi.

Wednesday, December 07, 2016

Lake Toya - Hokkaido, Japan

Lake Toya is look like Lake Kawaguchiko. I've been visited those lakes at different times and I love both. This video is my travel trip to Lake Toya - Hokkaido, Japan.


Belajar Investasi dari Yusuf

Yuk, belajar dari Yusuf dalam hal berinvestasi. Saat masa kelimpahan, jangan boros...tapi menabung, agar saat tiba masa paceklik, masih ada dana untuk hidup.

Kejadian 41:48, "maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu."

Kejadian 41:54, "mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti."

Orang Hidup Pasti Punya Pengharapan

"Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati." (Pengkhotbah 9:4)

Selama masih ada kehidupan, harapan masih ada. Masih bisa bernafas berarti harus terus berjuang dan semangat!

Monday, December 05, 2016

Blue Pond - Biei, Hokkaido, Japan

My travel video to Blue Pond - Biei, Hokkaido, Japan. This is one of wonderful places in Hokkaido. You must visit it when you're travel to Japan!


Don't Panic

"Don't panic. I'm with you. There's no need to fear for I'm your God. I'll give you strength. I'll help you. I'll hold you steady, keep a firm grip on you." (Isaiah 41:10 MSG)

Panic is not the character of God. Panic is the human character and the devil. Follow the instructions of the Lord and you will not panic anymore.

Hidup Didalam Panggilan Tuhan

"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10)

Katakan 'Ya' kepada perintah Tuhan tanpa ragu-ragu. Saat keadaan terlihat tanpa pengharapan, percayai penyertaan Tuhan lebih lagi.

Sunday, December 04, 2016

Otaru - Hokkaido, Japan

This is my travel video in Otaru - Hokkaido, Japan. Let's check it out! ^_^


Allahku, yang kupercayai

Oleh: Angelina Kusuma


Mazmur 91:2, "...Allahku, yang kupercayai"

Saya terbiasa membuat resolusi tahun baru bertepatan dengan peringatan hari lahir saya. Beberapa hari lalu, seperti tahun-tahun sebelumnya, saya melewati hari ulang tahun saya berdua saja dengan Tuhan. Saya sengaja mematikan semua notifikasi birthday reminder di semua akun sosial media sehingga tidak ada satupun yang menyadari bahwa hari itu saya bertambah usia. Hanya 2 orang teman dekat yang sudah katam saya luar dalam (hahaha) dan beberapa pengurus gereja yang mengucapkan selamat ulang tahun.

Bagi saya, cukuplah merayakan hari ulang tahun dengan berdoa, memuji dan menyembah Tuhan secara pribadi, karena saya tahu bahwa pertambahan usia artinya juga pertambahan beban hidup ke depan. Jadi saya lebih perlu perkenanan Tuhan daripada ucapan-ucapan simpati orang lain.

Saya menulis hal-hal yang ingin saya lakukan di tahun 2017 nanti di buku harian. Selesai membuat resolusi 2017, saya mulai memuji dan menyembah Tuhan. Saat itulah Roh Kudus berbicara kepada saya, "I need you to reach them. They are lost, they need a leader and they need your good example." Mata saya terpejam tapi pikiran saya bisa melihat wajah beberapa anak-anak muda disana. Air mata saya mulai menetes satu per satu.

"But Dad, I also need someone to lead me."
"No worry, I will fulfill all your needs."

Roh Kudus kemudian menuntun saya kepada Mazmur 91. Setiap selesai saat teduh, biasanya saya selalu membaca pasal ini setiap pagi. Tapi kali itu lain. Kalimat "...Allahku, yang kupercayai" seperti melompat keluar dan seketika membuat hati saya menjadi damai.

Seberapa sering kamu membaca Alkitab, tidak menunjukkan bahwa kamu sudah benar-benar mengerti maksud dari setiap ayatnya. Thanks God, saya mendapat kekuatan baru dari Mazmur 91:2. Percaya kepada Tuhan artinya berani bergantung total kepada-Nya tanpa pengecualian.

Jujur, saya punya sebuah kerinduan besar di tahun 2017. Di tahun-tahun sebelumnya, kerinduan ini hanya sebatas wacana saja. Ada sedikit perasaan was-was di hati saya saat Tuhan ternyata menghendaki saya melakukan hal yang tak kalah pentingnya dari kerinduan saya itu. Jika saya terlalu sibuk memikirkan pelayanan ke anak-anak muda, saya takut 'tak punya' waktu untuk mewujudkan kerinduan saya. Tapi ah...bukankah Tuhan Yesus yang saya sembah itu Maha Dahsyat? Masa iya Dia tidak memperhatikan keperluan saya saat saya melakukan perintah-Nya?

Saya langsung meminta ampun untuk ketidak-taatan dan kekuatiran saya kepada Tuhan. Tidak ada satupun alasan untuk tidak percaya kepada-Nya. Dia Pencipta saya. Dia lebih tahu cara untuk mengatur hidup saya dan Dia punya rencana yang lebih sempurna daripada rencana-rencana saya. Yah, ini saatnya saya melakukan bagian saya yaitu melayani anak-anak muda & generasi yang terhilang dan membiarkan Tuhan melakukan bagian-Nya juga (memberkati saya sesuai kehendak-Nya). I trust Him 100%!