Saturday, January 07, 2017

Mata Iman

Seorang gadis pergi ke Jakarta dengan seribu mimpi. Angannya, disana nanti dia akan mendapat pekerjaan yang layak dengan gaji besar, bisa bepergian ke luar negeri dan menemukan pujaan hatinya. Terdengar cukup masuk akal dan keren bukan?

Tapi apa yang terjadi kemudian? Menginjak tahun kedua si gadis berada di ibu kota, dia mendapat sakit parah yang memupus semua mimpi-mimpi indahnya. Tak ada lagi pekerjaan yang layak, tak ada lagi peluang liburan ke luar negeri, tak terdengar pula derap langkah kaki kuda dari sang pangeran. Dan dalam sekejab mata, dia harus berada di Ponorogo, sebuah kota kecil yang tak punya stasiun kereta api dan bandar udara. Yah, kali ini si gadis harus bangun dari tidurnya!

Di Ponorogo nasip di gadis dipertaruhkan. No job, no money, no dream...dia harus berjalan sendirian, memunguti serpihan-serpihan mimpinya yang terkoyak, memulai segalanya dari nol! Satu-satunya tempat berharapnya hanyalah Tuhan. Dengan imannya yang tersisa, si gadis mencoba lagi berdiri, mencoba untuk kembali berjalan dan berlari.

10 tahun berlalu, badai dan riak-riaknya gelombang sudah diredakan. Si gadis pergi meninggalkan kota Ponorogo dengan bus ekonomi menuju kota Surabaya. Dari Surabaya, ia terbang ke Kuala Lumpur dan kemudian sampailah ia di Tokyo, Jepang. Hei, dengan mata terbuka si gadis menjelajahi Tokyo, Niko, Lake Kawaguchiko dan Niigata selama 7 hari seorang diri. Kali ini dia tidak lagi bermimpi. Ya, dia benar-benar telah sampai ke luar negeri, persis seperti apa yang pernah diinginkannya saat di Jakarta dulu. Tahun berikutnya, si gadis menikmati berkali-kali liburan ke tempat-tempat eksotis di Indonesia dan dunia, menikmati beberapa kali penerbangan domestik dan internasional dengan start tetap dari tempat tinggalnya di Ponorogo.

Si gadis Ponorogo sedang liburan ke Singapura :)

1 Korintus 1:27-29, "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah"

Tuhan tak butuh Jakarta untuk membuat seseorang sukses, mendapatkan pekerjaan dengan gaji diatas 10 jt sebulan, punya kesempatan untuk terbang ke seluruh Indonesia dan dunia, mendapatkan jodoh, etc. Tuhan hanya butuh hati yang tulus dan berserah total kepada-Nya. Meski kamu tinggal di kota terpencil, Tuhan tahu persis alamatmu. Berkat-berkat dan masa depan yang telah Dia rancang untukmu tidak akan pernah tertukar, delay ataupun nyasar. Tak perlu membuat skenario untuk membantu-Nya mempercepat waktu. Tuhan Maha Kuasa dan selalu on time!

Si gadis kini sadar akan kekeliruan fokusnya dulu. Saat di Jakarta, jangkauannya hanyalah pulau Jawa saja. Tapi saat ia menyerahkan mimpi-mimpinya ke tangan Tuhan, Dia menuntunnya tak hanya berputar-putar di pulau Jawa saja, tapi juga ke Papua, Lombok, Singapura, Malaysia dan Jepang dari Ponorogo, kota kecil yang tak punya stasiun kereta api dan bandar udara itu. Wow! Mata iman si gadis telah mengubah sesuatu yang dulu mustahil kini menjadi nyata. Tuhan menjadikan mimpinya jauh lebih indah dari apa yang bisa dibayangankannya.

Kejarlah Tuhan lebih dulu bukan berkat-berkat-Nya (bonus)

Matius 6:33, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu"

Pekerjaan yang layak, gaji diatas 10 jt sebulan, liburan ke seluruh Indonesia dan ke luar negeri, rumah, mobil, jodoh...semua itu hanyalah bonus-bonus dalam kehidupan ini! Yang terutama yang harus kamu kejar bukanlah bonusnya melainkan Pemberi bonus itu, yaitu Tuhan Yesus. Saat kamu mendapatkan Yesus, kamu mendapatkan kehidupan. Tapi kalo fokusmu hanya untuk mengejar berkat dan bonus saja, kamu akan terus kekeringan.

Tenang, tak perlu panik jika mimpimu tidak segera terwujud

Ibrani 11:1, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat"

Tuhan tidak pernah terintimidasi oleh seberapa besar masalah seseorang. Dia Ahli dalam membuat mukjizat. Serumit apapun masalahnya, itu adalah hal kecil di mata Tuhan. Tak perlu pindah ke kota besar hanya untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak, tak harus ada di kota yang punya bandar udara untuk bisa terbang kesana-kemari dengan pesawat terbang, tak usah mengencani puluhan pria/wanita berprospek hanya untuk mendapatkan sang pujaan hati.

Tuhan bisa mengirimkan semua kebutuhanmu tepat pada waktunya ke alamatmu, entah kamu tinggal di kota terpencil atau di kota besar. Jika kamu mulai frustasi dan terganggu karena keinginan hatimu yang tak terpenuhi terus, minta Tuhan untuk mengangkat beban dan kegelisahanmu itu. Percayalah, didalam Tuhan ada kelegaan dalam segala situasi dan kondisi.

No comments: