Thursday, April 17, 2008

Dipersiapkan Untuk Menjadi Terampil

Oleh : Angelina Kusuma

Hari itu Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB, saya melakukan pengisian tinta refill ke kedua ink tank printer iP1700 saya. Secara bergantian saya menyuntikkan tinta refill ke ink tank untuk black dan colour. Sebelumnya, saya tidak pernah gagal saat mengisi tinta refill ke ink tank printer saya. Maka dengan santai setelah mengisi ink tank sampai penuh, saya mengembalikan ke tempat mereka masing-masing. Anehnya ketika saya menekan tombol power printer dan mencoba untuk mencetak sebuah dokumen, tiba-tiba printer saya mengalami blinking - kedua lampu indikator menyala dengan warna orange dan berkedip terus-menerus. Berkali-kali saya memeriksa letak kedua ink tank, letak kertas, dan memeriksa setting printer dari komputer, semua menunjukkan keadaan ready dan save.

Sejak pertama kali membeli printer jenis iP1700 ini, saya memang sedikit was-was. Banyak testimonial di internet yang menyatakan tentang keadaan head cartridge yang lebih rentan terhadap kerusakan dibandingkan jenis printer keluaran sebelumnya dari merk yang sama. Testimonial negatif tentang kerentanan printer tersebut terhadap kerusakan seketika memenuhi pikiran saya dan membuat saya panik. Sampai larut malampun saya tetap tidak bisa mengatasi blinking dari printer saya dan akhirnya meninggalkannya dalam keadaan masih bermasalah.

Keesokan paginya saya kembali memeriksa keadaan printer saya. Begitu sedihnya saya ketika menekan tombol power, ternyata keadaan blinking di printer saya belum hilang. Masih dalam keadaan seperti kemarin malam setelah saya meninggalkannya.

Hati saya mulai gelisah. Saya mulai menebak-nebak bahwa kemungkinan besar printer saya itu membutuhkan resetter untuk menyelesaikan masalahnya. Saya pernah me-reset printer saya yang lama ke tukang reparasi dengan biaya Rp. 50.000 sekali reset. Rasanya begitu sayang jika hanya untuk me-reset printer blinking saja harus mengeluarkan Rp. 50.000 dari kantong saya. Sedangkan proses resetting itu sendiri hanya menghabiskan waktu sekitar 20 menit.

Akhirnya setelah menemui jalan buntut disana-sini, saya duduk diam dikursi saya dan mulai bicara dengan Roh Kudus, "Tuhan, Engkau tahu saya sedang menghadapi masalah di printer dan saya tidak punya uang banyak hanya untuk me-resetnya ke tukang reparasi. Beri tahu apa yang harus saya perbuat sekarang."

Ajaib, saat itu ada sebuah suara lembut berbisik ditelinga saya, "Buka internet." Saya tidak berlama-lama membiarkan suara Roh Kudus menghilang dari pendengaran saya. Saya langsung membuka Opera - internet browser - kemudian log in ke Google. Dengan lancar jari-jari saya langsung mengetik, 'iP1700 blinking'. 0,20 detik kemudian saya dipertontonkan dengan puluhan artikel yang siap saya baca untuk memecahkan masalah di printer saya. Dan akhirnya saya menemukan deretan kalimat dibawah ini dari sebuah situs internet yang berhasil saya browse :

Waste Ink Counter Reset Manual for Service mode :
Turn off the printer. And disconnect the printer cable.
Press and hold the POWER button, turn on the printer.
The indicator (L.E.D.) should be green.
Press and release the RESUME button , the indicator (L.E.D.) should be orange.
Press and release the RESUME button again, the indicator (L.E.D.) should be green.
Release both buttons.
Praise God ! Setelah saya mencoba langkah-langkah yang tertulis diatas, ternyata berhasil mengembalikan kondisi printer saya ke kondisi normal kembali.

Selesai memperbaiki printer, saya menonton TV bersama adik saya diruang tamu. Tiba-tiba satu jam kemudian HP saya berdering. Seorang teman dari gereja mengatakan bahwa ia sedang bermasalah dengan printer dikantornya dan meminta saya untuk melihat permasalahan printer ditokonya. Saat itu saya bertanya-tanya didalam hati, "Ada apakah gerangan hari ini ? Kenapa dari kemarin malam, pagi ini sampai siang hari saya selalu dilibatkan dengan masalah printer ?"

Saya setuju untuk ke tempat kerja teman saya tersebut secepatnya meskipun sebenarnya masih ada keraguan dalam hati saya. Pertama, sebenarnya saya tidak ahli dalam memperbaiki perangkat komputer maupun printer karena memang disiplin ilmu yang saya pelajari disekolah tidak melingkupi hal itu. Jika saya bisa memperbaiki beberapa kerusakan komputer maupun printer, itu lebih mengarah kepada kemampuan otodidak saya melalui cara bertanya kepada teman yang ahli kemudian saya praktekan ataupun mencari artikel pendukung dari internet. Kedua, saya tidak tahu letak toko teman saya tersebut. Saya memiliki kelemahan dalam mengingat nama jalan dan arah. Dari alamat yang diberikan oleh teman saya lewat telepon itupun saya hanya bisa mengingat dua hal, 'dari perempatan Pasar Legi belok ke arah Timur' dan 'nama toko' tempat teman saya tersebut bekerja.

Kembali saya berbicara kepada Roh Kudus sebelum saya berangkat, "Tuhan, Engkau tahu kelemahan saya. Saya tidak tahu tempat toko itu dan entah apakah nanti saya bisa memperbaiki kerusakan printer-nya. Tuntun saya dengan benar."

Disepanjang jalan menuju Pasar Legi, hati saya begitu tenang. Dan ketika sampai diperempatan Pasar Legipun, seolah motor yang saya naiki dituntun untuk langsung membelok ke arah Timur dan berhenti didepan sebuah toko. Saya hanya memerlukan waktu 5 menit untuk memastikan bahwa nama toko tersebut sama seperti nama toko yang disebutkan oleh teman saya, kemudian menyeberang jalan menuju tempat parkirnya.

Dengan mantap juga saya memasuki toko yang baru saya masuki saat itu juga dan memukan teman saya sedang menunggu kedatangan saya sejak tadi. Wow, saya terpesona. Mudah sekali jalan yang saya lalui hari ini. "Nggak nyasar kan, Njie ?", tanya ci Novi yang memang mengetahui kelemahan saya terhadap mengingat jalan dan arah. Saya tertawa mendengar pertanyaan ci Novi dan didalam hati saya bersyukur atas penyertaan-Nya hari itu. Jika bukan karena tuntunan Roh Kudus, saya pasti nyasar sebelum menemukan toko ini.

10 menit kemudian saya memeriksa kondisi printer yang dikabarkan bermasalah. Satu hal lagi yang rasanya begitu kebetulan terjadi, merk printer tersebut ternyata sama dengan merk printer saya yang bermasalah pada pagi hari sebelumnya. Hanya berbeda tipe, kali ini saya menghadapi iP1500.

Bisa karena terbiasa, kata pepatah. Saya hanya memerlukan waktu 15 menit untuk menyelesaikan masalah di printer teman saya tersebut dan menyelesaikannya dengan baik. Praise God, Dia benar-benar mengajari saya untuk menjadi profesional mengatasi masalah printer jenis PIXMA hari itu. Saya sadar sekarang bahwa memang tidak ada yang kebetulan didalam rencana-Nya. Apa yang terjadi didalam diri kita saat ini, sering kali itu akan membuat kita terampil untuk menghadapi masalah serupa dimasa mendatang. Dan saya sudah belajar dari-Nya melalui masalah dari printer iP1700 saya.

Terima kasih untuk pembelajaran dan tuntunan-Mu, Roh Kudus. You're the great theacher for me.

No comments: