Thursday, April 10, 2008

I Believe I Can Fly

Oleh : Angelina Kusuma

Dua tahun lalu, saya tidaklah secantik saat ini
Dua tahun lalu, saya tidaklah setegar saat ini
Dua tahun lalu, hidup saya tidaklah setenang saat ini
Dua tahun lalu, saya hanyalah seseorang yang tidak pernah diperhitungkan oleh siapapun
Dua tahun lalu, saya hanya mampu terpaku berdiri didepan sebuah pintu tertutup dengan muka tertunduk
Dua tahun lalu, saya hanyalah seekor ulat buruk

Setiap manusia mempunyai masa lalu masing-masing. Mempunyai gurat-gurat sedih, uraian air mata, sisi kelam, dan juga latar belakang yang kurang menyenangkan. Tidak ada seorang manusia didunia ini yang sejak lahir sudah penuh dengan kelimpahan tanpa sebuah kesengsaraanpun menimpanya atau tidak pernah tersandung dan terjatuh ke dalam masalah sampai ia menutup mata dalam kekekalan. Cara kita menyikapi segala bentuk masa lalu dan masalah-masalah dalam hidup kita, menentukan akan menjadi seperti apa diri kita dimasa mendatang.

Ulat, kepompong, dan kupu-kupu

Seekor kupu-kupu yang cantik, ada setelah melalui sebuah proses panjang yang disebut metamorfosa. Bentuk sebelum menjadi kupu-kupu adalah ulat dan kepompong. Masa lalu kita yang buruk seperti seekor ulat. Ulat adalah binatang kecil, kadang berbulu, yang dijauhi oleh manusia ataupun binatang lainnya karena bulu-bulunya yang bisa menimbulkan rasa gatal dikulit dan bentuk tubuhnya yang tidak sedap dipandang mata. Jarang ada orang yang mau perduli dan memperhatikan gerak-gerik seekor ulat karena keadaan tubuhnya yang tidak menarik. Tetapi ketika si ulat yang buruk telah menjelma menjadi seekor kupu-kupu, akan ada banyak pasang mata yang mengikuti kemana saja kepakan sayap membawanya terbang.

Semakin indah dan menarik sayap seekor kupu-kupu, keadaannya saat masih berbentuk ulat juga akan semakin buruk. Sewaktu kecil saya pernah menjerit-jerit ketika seekor ulat berwarna hijau keputihan sebesar dan sepanjang jari tengah orang dewasa tiba-tiba muncul dari sebatang pohon mangga yang tumbuh dihalaman rumah saya. Bentuknya yang lebih besar daripada ukuran ulat-ulat pada umumnya semakin membuat saya jijik memandangnya. Ulat besar yang pernah membuat saya menjerit-jerit tersebut, ternyata adalah bentuk mula sebelum ia berubah menjadi kupu-kupu gajah - Attacus atlas L.

Masa lalu seseorang yang buruk bukan berarti bahwa hidupnya terkutuk oleh Tuhan. Sebaliknya, seharusnya kita bisa melihat bahwa tempaan hidup yang begitu hebat dan datang bertubi-tubi - terkadang sampai membuat kita tidak mempunyai kekuatan lagi untuk mengatasinya seorang diri - adalah sarana yang dipakai Tuhan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan untuk menyatakan mukjizat-mukjizat-Nya yang melimpah.

Tetap menjadi ulat buruk atau bermetamorfosa menjadi kupu-kupu adalah pilihan. Sebelum menjadi kupu-kupu, seekor ulat harus rela menjadi kepompong terlebih dahulu. Tanpa menjadi kepompong, seekor ulat tetap akan menjadi ulat dan tidak akan pernah menjadi kupu-kupu. Jika saat menghadapi cobaan hidup kita menyerah kalah pada prinsip dunia, kita juga tidak akan pernah mengalami kemajuan iman dan limpahan berkat-berkat yang sudah disediakan oleh-Nya setelah kita berhasil melewati masa pencobaan tersebut.

Didalam kepompong, ulat tidaklah mati. Meskipun keadaan luarnya seperti menandakan sebuah kematian, tetapi didalam kepompong yang sebenarnya terjadi adalah sebuah pendandanan diri. Mungkin jika si kepompong bisa berbicara, maka ia akan mengatakan bahwa didalam sana ia sedang mempersiapkan diri untuk terbang dan menjadi cantik. Didalam balutan serat-serat yang membungkus dirinya dengan rapat, kepompong yang awalnya adalah seekor ulat buruk belajar menjadi dewasa.

Apa yang membuat ulat bisa bertahan didalam kondisinya sebagai kepompong ? "I believe, someday, I can fly", mungkin kalimat itulah yang tertanam didalam otak ulat dalam kepompong yang pengap. Hanya sebuah tekad untuk tidak menyerah melewati masa-masa sukar yang akan menghasilkan sayap yang indah dan kepakan yang menantang langit.

Saat mengalami masa pencobaan, kita harus belajar dari ulat yang rela berdiam didalam kepompong, masuk ke dalam masa pendewasaan dan pembelajaran untuk menjadi sesuatu yang lebih berharga dan hebat. Menyerah terhadap keadaan hanya akan menjadikan kita tetap sebagai ulat buruk, tidak akan pernah menjadi kupu-kupu.

Ketika menghadapi masa-masa sulit yang memaksa saya untuk duduk diam dan hanya mengandalkan pertolongan datang dari Tuhan, saya juga sering membisikkan kalimat ini didalam hati saya, "I believe I can fly, I believe I can touch the sky, and I believe I can soar."

Yesaya 40:31, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Tidak ada hal-hal yang bisa membangkitkan semangat kita kecuali jika seluruh pandangan kita dipenuhi oleh janji berkat dan perlindungan-Nya terlebih dahulu. Banyak orang yang melarutkan keterpurukan yang terjadi didalam hidupnya ke dalam penyesalan dan kesedihan berkepanjangan. Saya juga pernah melakukan tindakan yang sia-sia tersebut. Berdiri terlalu lama dimuka pintu yang tertutup, tidak akan pernah membantu kita menyelesaikan masalah kita dengan segera. Masa lalu yang buruk bukan untuk disesali terus menerus. Hidup kita terlalu berharga untuk dilewati didalam kepompong seumur hidup.

Selalu ada waktu dimana kepompong harus keluar dari tempat pendewasaannya dan menjadi seekor kupu-kupu yang siap terbang dengan sayap-sayapnya. Begitu juga selalu ada waktu untuk kita menyudahi segala macam keterpakuan kita kepada masa lalu yang kurang menyenangkan, meninggalkan pintu-pintu yang sudah tertutup rapat bagi kita, menyusut air mata dan kesedihan-kesedihan kita, kemudian benar-benar terbang bebas !

Tujuan kita hidup didunia ini adalah untuk membuat-Nya tersenyum. Kesedihan kita juga kesedihan bagi Tuhan kita. Dan jika kita ingin membuat-Nya bangga terhadap kita, maka persiapkanlah diri kita sebagai cerminan kemuliaan-Nya tersebut dengan menjadi kupu-kupu, bukan si ulat buruk atau mati didalam kepompong selamanya sebelum sempat mengarungi dunia.

Spread your wings and fly away. You're always a winner with Jesus



No comments: