Thursday, April 17, 2008

Kita Diciptakan Untuk Menjadi K.A.Y.A

Oleh : Angelina Kusuma

Salahkah jika orang Kristen kaya ?

Ulangan 28:1-14

1 Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
3 Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
4 Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
5 Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.
6 Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
7 TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu.
8 TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
9 TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
10 Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.
11 Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu--di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.
12 TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.
13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
14 dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."


* * *

Ayat-ayat ini sering saya dengar dalam doa berkat yang diucapkan oleh Gembala Sidang atau Pengkotbah di gereja saya sebagai penghujung ibadah kebaktian gereja. Deretan ayat-ayat yang pasti membuat seluruh jemaat gereja selalu mengatakan, "Amin", setiap kalimatnya selesai diucapkan.

Siapa yang tidak ingin berkat ? Siapa yang tidak ingin hidup berkelimpahan ? Semua orang pasti dengan segera mengatakan, "Ya, saya mau." Tetapi apa kenyataannya sekarang ? Kemiskinan membelit hampir separuh penduduk diseluruh belahan dunia ini, beban hidup semakin berat dari hari ke hari, keluhan-keluhan soal perekonomian tidak ada habisnya, dan lain-lain. Tersendatnya laju kemakmuran juga melanda para jemaat Tuhan, hamba-hamba Tuhan, sampai bergaung di altar gereja.

Pernah mendengar ada beberapa hamba Tuhan yang terpaksa bekerja karena pendapatannya dari melayani pekerjaan Tuhan tidak cukup untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari dan keluarganya ? Pernah menyaksikan bahwa anggaran pengeluaran gereja defisit karena persepuluhan jemaatnya tidak pernah bisa memenuhi seluruh biaya operasional gereja ? Saya pernah !

Mengerikan bukan ? Gereja yang seharusnya menjadi jawaban bagi keluhan-keluhan jemaatnya, jawaban dari kekurangan, sumber kelimpahan, tempat berlindung dari segala macam ketakutan duniawi, sekarang justru mulai mengalami kemunduran dan kekurangan sumber berkat itu sendiri.

Lalu apa gunanya ayat diatas tertulis di Alkitab ? Apa gunanya ayat-ayat diatas diucapkan setiap kali ada doa berkat di kebaktian ibadah serta diamini oleh seluruh orang yang mendengarnya ? Apa benar janji-janji Allah dalam ayat diatas hanya berlaku bagi bangsa Israel, pada saat ayat tersebut diwahyukan Allah melalui Musa hamba-Nya, kemudian lenyap dengan sia-sia dan hanya menjadi hiasan sejarah atau untuk mempertebal halaman Alkitab ?

Tentu tidak bukan ? Allah bangsa Israel, Allah yang mewahyukan ayat berkat diatas kepada Musa dan Allah yang kita sembah saat ini adalah Allah yang sama. Allah yang setia dan Allah yang tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang, sampai selamanya.

Ulangan 28:1a, Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka ...

Inilah akar permasalahan kenapa banyak gereja tidak atau kurang bisa menjadi sumber berkat bagi orang lain. Saya dan anda adalah bagian dari gereja Allah. Kita adalah gereja-gereja-Nya yang hidup, berjalan, dan menjadi kesaksian bagi kemuliaan-Nya. "... mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya ...", sudahkah kita melaksanakan bagian ayat ini sebelum kita mulai mengklaim seluruh ayat-ayat lain dibagian selanjutnya ?

Seringkali mata kita tertipu oleh keinginan dan nafsu kita sendiri. Jika kata berkat terdengar, maka dengan serta merta daging kita melonjak dan berteriak girang, "AMIN". Tetapi kita sering kali melupakan satu hal. Seseorang yang ingin mendapatkan upahnya, maka sebelumnya ia harus bekerja kepada si empunya pekerjaan. Seseorang yang ingin mendapatkan hak-haknya, harus melakukan segala kewajibannya terlebih dahulu. Dan kita ? Jika kita ingin mendapatkan berkat yang tertulis dalam Ulangan 28:3-14 diatas, maka kita juga tidak boleh mengabaikan deretan kalimat yang tertulis disatu ayat Ulangan 28:1a.

Jika kita menimbang berkat-berkat yang telah Allah janjikan dan syarat yang harus kita lakukan sebelum menerima wujud nyata janji itu, akan terlihat bahwa perbandingannya begitu mencolok. Allah hanya menerapkan dua syarat, yaitu : mendengarkan suara-Nya dan melakukan segala perintah-Nya. Kemudian berkat yang kita peroleh setelah melakukan syarat-syarat-Nya tercatat lebih dari sepuluh macam berkat.

Sangat mencolok perbandingannya bukan ? Tetapi, lagi-lagi pertanyaannya adalah : kenapa kita tidak pernah mendapatkan berkat-berkat itu dengan maksimal ? Beratkah memenuhi syarat Allah yang hanya dua tersebut ?

Yesaya 59:2, Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Yeremia 29:11, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Rancangan Allah untuk setiap umat-Nya adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. Jika keadaan sekeliling kita bertambah buruk, itu bisa mengisyaratkan arti dua hal sebagai berikut :
Karena rencana Allah sedang mengarah ke keadaan buruk untuk melatih iman kita sehingga makin dikuatkan dan dibentuk oleh perjalanan sulit tersebut.
Kitalah yang tidak peka terhadap tuntunan dan suara-Nya sehingga kita terjebak ke dalam situasi sulit itu sendiri.
Dibutuhkan kepekaan dan hati yang suci untuk membedakan kedua hal diatas.

Intinya, Dia adalah Allah yang tidak mungkin lalai menepati janji-janji-Nya. Seberapa kuat IMAN kita memegang janji-janji-Nya dan menuruti segala perintah-Nya, itulah yang akan menentukan apakah kita memperoleh berkat-Nya atau menjadikan kutuk bagi hidup kita.

Jadilah umat Allah yang selalu menang, karena kita diciptakan untuk menjadi K.A.Y.A. Bukan budak kemiskinan.

No comments: