Thursday, April 10, 2008

Monopoli

Oleh : Angelina Kusuma

Anda pernah mengalami kondisi mati lampu atau aliran listrik PLN - Perusahaan Listrik Negara - dirumah atau kantor anda padam ? Tadi siang ditempat kerja saya mengalami hal demikian - mati lampu.

Coba saja waktu mati lampu, anda menghubungi pihak PLN untuk membuat laporan pengaduan. Apakah jawaban mereka ? Pengalaman saya, biasanya jawaban dari pihak PLN akan terdengar santai.

"Masih ada perbaikan digardu kami sekitar jalan itu, jadi tunggu saja sampai aliran listrik tersambung kembali", biasanya juga tanpa bisa diprediksi berapa lama aliran listrik disuatu daerah atau jalan akan dipadamkan.

Saya sering merasakan ketidak nyamanan ketika mati lampu, karena saya tidak mempunyai genset sebagai pemasok listrik ke tempat kerja saya sebagai pengganti aliran listrik dari PLN. Dalam keadaan seperti itu, mau tidak mau saya harus menunggu aliran listrik kembali tersambung dari PLN sambil gigit jari. Jika dahulu saya selalu menyempatkan diri untuk melapor ke pihak PLN saat mati lampu, sekarang saya sudah tidak pernah melakukan hal itu lagi. Selain sudah hafal dengan jawaban yang akan saya terima, saya lebih baik menunggu aliran listrik tersebut tersambung kembali daripada melakukan pengaduan dan saya hanya mendapat jawaban yang disuruh menunggu juga. Yang lebih menjengkelkan lagi jika lampu mati disaat cuaca terang benderang, tidak ada angin tidak ada hujan dan ternyata hal itu dilakukan hanya untuk aksi penghematan listrik kota.

Saya bangga mempunyai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat saya ! ”Apa hubungannya Yesus dengan lampu padam ?”, pasti anda ingin bertanya demikian bukan ?

Jika dihubungkan kedua hal diatas mempunyai sebuah benang merah :

Saat ini PLN masih merupakan satu-satunya perusahaan milik Pemerintah yang mengurusi pasokan listrik diseluruh pelosok Indonesia. Sebagai pemilik satu-satunya akses listrik, wajar jika PLN bisa memonopoli seluruh penggunaan listrik dinegara ini. Itulah kenapa jika ada pengaduan pihak konsumen yang kurang suka dengan kinerja PLN pun, mereka masih bisa dengan santai menanggapi. Jika anda tidak mau pakai jasa PLN, silahkan saja anda bergelap-gelapan ria, ibaratnya seperti itu.

Yesus juga penguasa dunia. Ia yang menciptakan seluruh muka bumi ini termasuk hewan, manusia dan segala pernak-pernik lainnya diseluruh jagad raya ini. Tetapi apakah Yesus juga bertindak sebagai Penguasa dunia yang memonopoli segalanya ? TIDAK ! Ia tidak menggunakan kekuasaan-Nya untuk menekan manusia dengan satu pilihan mutlak hanya boleh bertekuk lutut dibawah kaki-Nya.

Ia terlalu bisa melakukan hal itu. Memonopoli seluruh kegiatan dimuka bumi ini agar seturut dengan apa yang Ia ingini. Tetapi sekali lagi, Ia tidak menggunakan kekuasaan-Nya tersebut dengan sepihak. Ia justru memberi sebuah pilihan kepada manusia yang dikenal dengan kehendak bebas atau free will.
Adilkah Yesus ? Ya, sangat adil ! Dan teramat sangat adil !

Ada seorang teman yang pernah melontarkan sebuah pernyataan seperti ini kepada saya, "Jika Tuhan mau, seharusnya didunia ini tidak akan ada kesalahan. Jika Ia mau, Ia bisa saja membuat semua manusia menyembah Dia. Bukan terkotak-kotak dengan berbagai macam agama dan aliran kepercayaan seperti sekarang ini. Untuk apa Ia membiarkan ada manusia yang memilih jalan salah dan membiarkan manusia dipendapat yang keliru tentang kebenaran Firman-Nya itu ? Kenapa Ia tidak memerintahkan saja seluruh manusia memilih Dia, setelah itu selesai !"

Jika anda sedang membaca tulisan saya ini dan anda juga merasa mempunyai pendapat yang sama seperti pernyataan teman saya diatas, berarti anda harus merubah cara pandang anda selama ini. Baca Alkitab anda pelan-pelan, resapi kemudian koreksi pernyataan diatas.

Manusia diciptakan seturut dan segambar Allah. Manusia adalah cerminan Allah sendiri, suatu Pribadi dan bukan robot. Karena manusia bukan robot, maka Tuhan memberi ia kehendak bebas. Manusia bisa berfikir, bisa merencanakan hidupnya dan juga memilih mana yang menurutnya baik atau buruk dengan kehendak bebasnya tersebut. Inilah sisi keadilan dari sudut pandang Tuhan. Ia tidak memonopoli kehidupan manusia melainkan memberinya kesempatan untuk memilih dan memutuskan sendiri jalannya atau mengikuti bimbingan dari Allah sendiri.

Coba bayangkan, apakah anda suka dengan praktek monopoli yang dilakukan manusia kepada manusia lainnya dimuka bumi ini ? Apakah anda menyukai tindak monopoli PLN terhadap listrik yang bisa membatasi ruang gerak anda ketika tiba-tiba terjadi pemutusan aliran listrik sepihak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dari PLN ? Atau juga praktek-praktek monopoli lainnya seperti monopoli BBM ?

Jika anda tidak suka dengan praktek monopoli dari manusia satu ke manusia yang lainnya, maka jangan pernah menyuruh apalagi memaksa Tuhan untuk menggunakan kekuasaan-Nya memonopoli kehidupan manusia, termasuk dikehidupan anda sendiri. Hasilnya, pasti anda akan lebih memilih untuk tidak pernah terlahir didunia ini daripada harus hidup tetapi tidak bisa merasakan kebebasan dalam setiap jejak langkah dalam hidup anda.

Saya bangga mempunyai Yesus yang bukan Allah pemonopoli kehidupan, tapi pemberi terang disetiap jalan gelap yang saya lalui. Yang bertindak sebagai Bapa dan Sahabat saya, bukan sebagai penindas.

No comments: