Friday, June 27, 2008

Bila Rasaku Ini Rasa-Mu

Oleh : Angelina Kusuma

Dengan iringan lagu dari sebuah band yang bernaung di bawah nama Kerispatih, sebuah sentilan datang di hati saya. Judul lagu ini adalah "Bila rasaku ini rasamu". Saya tidak akan mengomentari isi lagunya di sini. Tulisan ini juga tidak ada hubungannya dengan gambaran dari isi lagu yang mereka lantunkan. Tetapi kalimat "Bila rasaku ini rasamu", tiba-tiba begitu lekat di hati saya ketika mulai mendengarnya dari suara Sammy sang vokalis Kerispatih.

Ada apa dengan kalimat "Bila rasaku ini rasamu" ?

Pernah tidak kita mengucapkan kalimat tersebut dalam doa saat kita bergumul mengenai perasaan yang ada di hati kita kepada Bapa di Surga ? Ya, itulah yang saya maksud, "Bila rasaku ini rasa-Mu." Saat kita jatuh cinta, saat kita gembira, saat kita bersedih, saat kita mulai merasakan keragu-raguan di dalam hati mengenai suatu masalah, pernahkah kita bertanya kepada-Nya mengenai perasaan-Nya tentang apa yang kita rasa itu ?

2 Korintus 6:2a, Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau."

Ketika Tuhan telah sepakat dengan kita, segala sesuatu yang kita inginkan bisa Ia jadikan seturut dengan kehendak-Nya. Tetapi sering kali ketika manusia diperhadapkan kepada masalah, keinginan dunialah yang menutup mata hatinya sehingga melupakan peranan penting Tuhan dalam penentuan hasil akhir dari setiap keinginannya.

Yesus memberi contoh nyata dalam hal meminta kesepakatan dalam doa-Nya kepada Bapa-Nya di Surga. Ia mengajari kita cara berdoa yang tidak egois dan mengedepankan kehendak Bapa-Nya daripada keinginan daging-Nya sendiri.

Matius 26:39, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Jangan buang banyak waktu untuk menggumuli suatu masalah tanpa berusaha mengerti hati Tuhan terlebih dahulu. Luangkan waktu untuk 'berdiskusi' dengan-Nya dalam setiap masalah yang kita hadapi. Tanyalah, apakah Tuhan mempunyai perasaan yang sama dengan apa yang kita rasa, sebelum memutuskan bergerak maju menyelesaikan masalah yang kita hadapi tersebut.

Kemenangan pertempuran adalah mutlak bagi orang-orang yang berkenan kepada-Nya. Bukan bagi orang-orang yang tidak mengenal dan tidak dikenal-Nya.

No comments: