Friday, July 25, 2008

Cinta Sejati

Oleh : Angelina Kusuma

Seorang sahabat memberi saya definisi mengenai cinta yang membuat saya terbengong-bengong.

"Cinta adalah ketika kamu masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Ketika kamu masih bisa menerima kesalahannnya karena itu adalah bagian dari kepribadiannya. Ketika kamu tertarik kepada orang lain tetapi kamu masih setia bersamanya. Ketika kamu rela memberikan hatimu, kehidupanmu, dan kematianmu. Ketika hatimu tercabik bila ia sedang bersedih. Ketika kamu menangis atas kepedihannya biarpun ia cukup tegar. Ketika kamu ikut terluka bila ia sakit. Ketika kamu ingin selalu menyentuhnya, memeluknya karena kamu sayang dengannya (ini untuk yang sudah menikah). Ketika matanya melihat hatimu yang sesungguhnya dan menyentuh jiwamu dengan dalam sekali sampai kamu merasa nyeri. Cinta adalah suatu yang absurd and unexplain. Tetapi yang terpenting mencintai karena sesuatu dan anugerah Tuhan, menerima pasangan dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Cinta saling memberi dan menerima dengan segala keikhlasan hati." - MUA

Definisi cinta yang diberikan sahabat saya itu cukup membuat mulut saya ternganga lebar beberapa saat. Hebat ! Ia bisa menuliskan satu paragraf penuh tentang cinta hanya dengan sekali waktu dalam chat online kami. Tidak ada yang salah jika ia mendefinisikan cinta dengan tulisan seperti diatas. Pengalaman relationship dalam hidupnya, pasti sudah mengajarinya banyak hal untuk bisa merangkai kata-kata seperti demikian.

Setiap manusia pasti mempunyai definisi cinta yang beraneka ragam. Semuanya dipengaruhi oleh pengalaman dan kisah-kisah relationship yang terjadi dalam kehidupan masing-masing pribadi. Saat saya masih duduk dibangku SMP, saya mendefinisikan cinta sebagai Ko Sur. Saat itu, saya memang sedang mengalami cinta pertama dengan seorang teman laki-laki yang bernama Ko Sur. Masa puber saya mengalir begitu saja dalam balutan cinta monyet. Mengklaim bahwa sesosok pribadi yang saya sukai, itulah yang dinamakan dengan cinta.

Setelah naik ke jenjang SMU, definisi cinta saya mulai berkembang lagi. Kehilangan Ko Sur memang sempat membuat saya seolah kehilangan seluruh cinta yang saya miliki. Tetapi lambat laun saya menemukan anak laki-laki lain yang juga bisa membuat saya jatuh cinta dimasa-masa yang kata orang adalah gerbang menuju kedewasaan. Kali ini cinta saya tak lagi hanya merujuk kepada satu pribadi saja. Bagaimana tidak ? Masa SMU adalah masa paling banyak bermunculan anak laki-laki menarik dalam pandangan saya. Hmm, masa-masa pencarian jati diri ini membuat saya menilai bahwa cinta adalah proses pencarian pasangan yang terbaik.

Masa-masa SMP sampai SMU saya ternyata bukanlah saat yang tepat untuk mengerti sepenuhnya tentang cinta sejati. Semua yang pernah saya rasakan dimasa-masa itu hanyalah letupan masa puber yang merupakan emosi anak remaja saat pertama kali merasakan getar-getar ketertarikan dengan lawan jenis.

Saat saya bersinggungan dengan Kristus lebih dekat, saya mulai mengerti bahwa cinta tidak sekedar menemukan seorang pria yang menarik, rupawan, pintar, dan ingin saya miliki suatu saat nanti. Step by step, Tuhan mengajari saya tentang cinta sejati yang ternyata sangat berbeda dengan anggapan saya sebelumnya.

I Corinthians 13:4-8a (NIV), Love is patient, love is kind. It does not envy, it does not boast, it is not proud. It is not rude, it is not self-seeking, it is not easily angered, it keeps no record of wrongs. Love does not delight in evil but rejoices with the truth. It always protects, always trusts, always hopes, always perseveres. Love never fails.

Cinta tidak hanya berdasar dari apa yang kita rasakan. Emosi atau perasaan kita pasti akan ikut terlibat saat kita menyukai lawan jenis. Tetapi emosi bukanlah satu-satunya tanda bahwa kita telah benar-benar mencintai seseorang. Cinta timbul melalui rasa kasih sayang yang mendalam atau pengabdian yang ditunjukkan melalui perbuatan, tidak hanya sekedar luapan perasaan. Ketika kita membiarkan perasaan mengambil alih semua tindakan kita saat mulai menyukai orang lain berarti kita sedang disetir ke arah cinta yang salah.

Pencarian cinta sejati memerlukan proses. Terkadang kita harus mengalami gagal dalam area relationship berkali-kali dan salah mencintai orang sebelum kita menemukan seseorang yang benar-benar bisa mengimbangi cinta yang kita punyai. Patah hati juga bagian dari proses pencarian cinta sejati. Kita tidak akan pernah bisa menghargai cinta orang lain, sebelum kita merasakan kehilangan orang yang kita cintai terlebih dulu.

Karena cinta itu sabar, maka tunggulah waktu yang tepat untuk menemukannya meskipun perlu pengorbanan yang tak sedikit.
Karena cinta itu murah hati, maka berikanlah dengan segenap hati tulus meskipun harus menyangkali diri bahwa kita ingin memiliki orang yang kita cintai selamanya.
Karena cinta itu tidak cemburu, maka jangan banyak menuntut untuk selalu menjadi hal terutama bagi orang yang kita cintai ketika ia sedang ingin bersama orang lain.

Karena cinta itu tidak memegahkan diri, maka jangan menganggap pribadi lebih superior dan ingin menguasai orang yang kita cintai seorang diri.
Karena cinta itu tidak sombong, maka jangan menjadikan kelebihan-kelebihan sebagai syarat utama untuk memperoleh cinta sejati.
Karena cinta itu tidak melakukan yang tidak sopan, maka jangan berbuat hal yang tidak senonoh kepada orang yang kita cintai dan membuatnya tercela karena ulah kita.

Karena cinta itu tidak mencari keuntungan diri sendiri, maka jangan memaksakan semua keinginan kepada orang yang kita cintai jika ia tidak menghendakinya.
Karena cinta itu tidak pemarah, tetapi mengerti apa yang dirasakan oleh orang yang kita cintai setiap saat.
Karena cinta itu tidak menyimpan kesalahan orang lain, tetapi memaafkan kekeliruan yang diperbuat olehnya.

Karena cinta itu tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Menjadi pembela dan pelindung orang yang kita cintai, ketika ia membutuhkannya.
Karena cinta itu menutupi segala sesuatu, maka jangan mengungkit masa lalu yang ingin dikubur dalam-dalam oleh orang yang kita cintai.
Karena cinta itu percaya segala sesuatu, maka tutuplah semua indra perasa yang berhubungan dengan dunia luar dan sendengkan hati hanya kepada Tuhan ketika cinta mulai berbicara.

Karena cinta sejati itu mengharapkan segala sesuatu, maka jangan pernah lelah untuk berusaha mendapatkannya.
Karena cinta sejati itu sabar menanggung segala sesuatu, maka jangan pernah putus asa saat mengalami pencobaan karenanya.
Karena cinta sejati itu tidak berkesudahan, maka tidak akan ada kata berpisah saat kita sudah menemukannya.

Cinta sejati tidak hanya terbatas pada kata-kata romantis atau ungkapan yang terpendam didalam hati. Cinta sejati itu ada dan nyata jika kita mau berusaha mencarinya. Dan karena ia istimewa, maka cinta sejati layak untuk ditunggu, layak untuk diperjuangkan, dan layak untuk dijalani sampai akhir. Milikilah cinta sejati seperti Kristus yang telah setia memenuhi panggilan mulia-Nya untuk mati tersalib bagi dosa-dosa manusia. Tidak ada teladan yang pantas dicontoh didunia ini mengenai cara mencintai kecuali teladan-Nya (nj@coe).



No comments: