Sunday, July 13, 2008

Dibengkel Singleness

Oleh : Angelina Kusuma

Kegagalan dalam hal memperoleh cinta kasih antar manusia, sering kali membuahkan kepahitan dalam diri seseorang. Mulai dari sikap dingin, minder terhadap diri sendiri, merasa memang tak layak untuk dicintai oleh orang lain, tidak lagi mempercayai adanya cinta sejati, sampai memiliki perasaan iri jika melihat orang lain sukses membina relationship-nya, banyak saya temui dari orang-orang yang sering mengalami kegagalan dalam hal percintaannya.

Saya juga bukan orang yang selalu sukses dalam area relationship. Saya pernah mengalami 7 kali gagal menjalin relationship dengan pria-pria menarik yang saya temui dalam hidup saya, dan pria terakhir yang sedang dekat dengan saya saat inipun masih dalam tahap pergumulan. Hal yang paling menyakitkan bagi area relationship saya adalah saat satu pria yang saya gumuli dalam doa hampir lebih dari 5 tahun dan satu-satunya pria yang bisa mengadakan tanda-tanda mengenai pendamping hidup yang saya minta dari Tuhan, ternyata juga diberaikan Tuhan sebelum kami berhasil mengikat janji suci dalam pernikahan. Hidup saya sempat terguncang karena kejadian tersebut dan membuat saya berfikir, "Mungkin nasipku memang tidak pernah layak untuk pria manapun."

Untungnya, saya tidak perlu mempunyai kepahitan terlalu lama dalam hidup meskipun sering gagal dalam hal relationship seperti kebanyakan orang-orang diluar Tuhan Yesus. Dimasa-masa sulit dalam status kesendirian, saya hanya melakukan satu hal, sujud dibawah kaki Tuhan Yesus dan mempersilakan Ia mengambil semua kekecewaan dan kesedihan saya. Mencari kehendak-Nya saat kita masih mempunyai trauma dan kesedihan, sangat membutuhkan iman ekstra. Begitu juga saya dulu. Melalui proses jatuh bangun berkali-kali saat ingin melepaskan diri dari jejak-jejak kegagalan relationship dan menemukan kepercayaan diri saya kembali sebagai orang percaya.

Masa single yang Tuhan berikan adalah kesempatan untuk menggali potensi diri dan membawa kita kepada pembaruan rohani yang lebih dahsyat dari sebelumnya. Ketika saya bertanya, "Tuhan, kenapa aku sering gagal dalam relationship ? Padahal aku kan tidak melakukan kesalahan yang mendukakan-Mu saat menjalaninya", Ia mulai membawa saya ke 'bengkel-Nya' untuk diperbaiki dan diperlengkapi dengan luar biasa. Ia memberikan beberapa visi baru dalam hidup single saya yang sebelumnya sama sekali tidak pernah saya pikirkan.

Hal pertama yang Ia tunjukkan untuk saya kerjakan dengan serius adalah pekerjaan saya yang sekarang. 2,5 tahun sebelumnya saya bekerja sebagai karyawan swasta dikota Jakarta dan Cinere. Ketika harus memutuskan keluar dari pekerjaan sebagai designer shipbuilding yang sesuai dengan spesialisasi saya dibangku kuliah, saya sempat bertanya-tanya kepada Tuhan, "Kenapa ?". Sekembalinya ke kota kelahiran, saya mendirikan sebuah unit usaha kecil dengan modal seadanya. Dari sesuatu yang tidak saya ketahui dari awalnya, ternyata rencana Tuhan tetap bekerja.

"Aku ingin kamu serius menekuni wiraswasta agar kamu punya banyak waktu untuk keluargamu". Well, dengan memiliki usaha sendiri, saya memang mempunyai banyak waktu untuk keluarga saya. Awalnya saya harus bekerja dengan keras. Tetapi setelah satu tahun berikutnya dan bisa mempekerjakan orang lain untuk membantu saya mengurus keperluan unit usaha, saya bisa mengatur waktu dan kehidupan saya dengan fokus dikeluarga, pertumbuhan rohani, dan pelayanan. Saya mulai menuai dari taburan benih saya selama ini bersama Tuhan ditepmpat kerja. Saya bisa mengatur pekerjaan saya meskipun hanya dari rumah.

Rencana Tuhan terkadang baru kita ketahui setelah berjalan dan menghasilkan sesuatu. Yang kita perlukan adalah kepercayaan penuh bahwa Ia sanggup melakukan segala hal dengan baik bagi kehidupan kita. Saya tidak pernah kekurangan berkat jasmani dari unit usaha kecil ini meskipun dua tahun lalu saya harus menyeret kaki saya dengan berat meninggalkan pekerjaan saya di Cinere. Dari unit usaha kecil ini saya bisa mencukupi kebutuhan saya dan keluarga - Papi, Mami, dan adik saya - sehari-hari.

Tuhan menaruh visi baru dalam diri saya melalui pekerjaan didunia kerja yang baru ini. Ia mengajari saya untuk tumbuh menjadi wanita bijak, seperti dalam Amsal 31:10-31. Seorang wanita yang tidak hanya mampu menghasilkan uang untuk membantu laju perekonomian keluarganya, tetapi juga menjadi wanita yang tidak pernah kekurangan waktu dan kasih sayang untuk mengurus suami, anak-anak, keluarga, dan pekerjaan yang dimilikinya.

Hal kedua yang diperbaiki-Nya dimasa single saya adalah jati diri saya sebagai wanita 100%. Suatu kali ketika sedang menikmati diri saya dicermin, Tuhan berkata kepada saya, "Kamu Kuciptakan untuk menjadi cantik". Kata 'cantik' ini sempat membuat saya terperanjat. Bukan karena wajah saya buruk rupa, tetapi karena selama ini saya memang tidak terlalu mementingkan penampilan fisik. Jika dulu saya sangat menghindari berbagai hal yang menunjukkan feminimitas wanita, sejak Tuhan berbicara kepada saya hari itu saya mulai merubah baik sikap dan cara berpenampilan saya.

Sejak dulu saya tomboy. Saya lebih suka memakai baju-baju yang menunjukkan maskulinitas daripada gaun-gaun yang manis. Hal kedua yang Tuhan inginkan dari saya adalah untuk menjadi wanita seutuhnya. Bagaimanapun, sewaktu Ia menjadikan pria dan wanita dengan harapan bahwa Ia akan melihat kita sebagaimana Ia telah menetapkan kodrat mereka masing-masing. Wanita yang menolak menjadi cantik dan lembut, berarti menolak karya megah Tuhan dalam hidupnya. Tuhan membuat wanita cantik untuk mengimbangi keperkasaan yang telah Ia berikan terlebih dalu kepada para pria. Ia memberikan senjata kelemah lembutan kepada wanita untuk mengimbangi senjata kekuatan yang telah Ia berikan kepada pria. Tidak ada yang salah dengan kedua sifat ini, baik untuk pria dan wanita. Tidak ada satu sifat yang lebih baik daripada yang lainnya. Semua dijadikan-Nya sesuai dengan kodrat yang Ia pilih khusus untuk pria dan wanita yang telah dirancang-Nya.

Visi kedua ini membuat saya kembali menemukan jati diri saya. Menjadi cantik dan lembut bukan berarti lemah bagi Tuhan. Itu adalah salah satu tujuan hidup yang harus saya penuhi didalam Dia sebagai wanita kebanggaan-Nya. Berubah menjadi cantik juga tidak berarti bahwa setiap wanita harus menjadi centil dan berdandan menor. Yang Tuhan tekankan pada diri saya adalah pemahaman bahwa jati diri saya adalah keindahan bagi-Nya. Dalam batas-batas yang wajar dan tidak berlebihan, Ia menghendaki setiap wanita bersikap, berfikir, dan berpenampilan selayaknya wanita yang utuh.

Hal ketiga yang Ia tunjukkan kepada saya dimasa single adalah hal untuk memberkati orang lain setelah saya 'diperbaiki-Nya'. "Tulis apa yang sudah kamu dapat dan kamu rasakan", ini adalah visi utama yang Tuhan taruh dalam hati saya untuk memberkati orang lain. Ia mengubah talenta, waktu luang, dan tempat kerja yang saya miliki menjadi kemuliaan bagi nama-Nya. Saya bukan orang yang pandai menulis. Tetapi Ia memampukan saya untuk memenuhi misi-Nya yang ketiga dalam perjalanan single saya ini. Waktu luang saya diisi-Nya dengan pergumulan doa dan perbaikan karakter. Sedangkan tempat kerja saya dijadikan-Nya tempat untuk mempublikasikan seluruh tulisan-tulisan kesaksian singkat saya - melalui media internet.

Semua tulisan-tulisan yang bisa saya tulis sampai hari ini, terwujud melalui pergumulan sehari-hari dengan-Nya. Ia juga menyediakan guardian angels disekitar saya yang memberi penguatan jika saya mengalami drop rohani atau kehilangan fokus atas visi misi-Nya tiba-tiba. Mereka adalah sahabat-sabahat baik didunia nyata maupun didunia maya yang membuat saya tidak kesepian melewati masa-masa single. Melalui tulisan-tulisan sepele saya diblog, diforum online, maupun dimailing list, akhirnya memberi peluang mendekatkan jiwa-jiwa yang sedang mengalami trauma akibat kegagalan relationship-nya kepada saya. Jiwa-jiwa yang akhirnya membuat saya melayani mereka dengan hasil pergumulan yang sudah saya alami sebelumnya.

Yesus adalah bentuk dari kasih sejati yang ada didunia. Kebutuhan akan kasih yang ada dihidup manusia berasal dari Dia. Masa single bukan masa yang menyakitkan jika kita tahu bagaimana menjalaninya. Masa single saya sudah diisi oleh-Nya dengan berbagai pembaruan dalam hal visi dan misi-Nya untuk masa depan saya, pembaruan jati diri, dan juga membuka lebar pintu untuk melayani pekerjaan-Nya. Ia bisa melakukan hal yang sama kepada anda - para single - jika anda mau memenuhi panggilan-Nya juga.

Mungkin saya tidak akan pernah menemukan tiga visi penting dalam hidup saya ini, jika saya memaksakan diri untuk memiliki relationship yang saya inginkan dulu. Saya tidak akan menjadi wanita yang berharga dimata-Nya jika saya menolak didikan yang Ia berikan dan lebih memilih memelihara kepahitan atas kegagalan demi kegagalan relationship yang pernah saya alami. Ia menunggu saat saya benar-benar single untuk mengubah dan menanamkan visi-misi-Nya tersebut. Ia membiarkan saya single bukan karena Ia menghendaki saya terasing dan kesepian. Tetapi Ia membiarkan saya single untuk dipenuhi-Nya dengan sempurna.

Apakah saya akan kecewa jika kenyataannya sampai mati nanti saya tetap dalam keadaan single ? Jika anda bertanya demikian saya akan menjawab tegas, TIDAK ! Pernikahan bukanlah tujuan hidup saya didunia ini. Menjadi istri seorang pria bukanlah status yang harus saya kejar. Tetapi jika saya menikah pada akhirnya, itu adalah anugerah yang memang pantas untuk saya terima dan saya akan menjalaninya dengan siap karena saya sudah puas menjalani masa-masa single - kepenuhan - saya selama ini bersama Tuhan Yesus.



No comments: