Saturday, July 05, 2008

Nembak Ga Ya ?

Oleh : Angelina Kusuma

Pertanyaan :

Perlu ga sie, nembak cewe yang udah lama jalan bersama dalam sebuah hubungan pertemanan tapi udah kayak orang pacaran atau pacaran tanpa status gitu ? Selama ini gw ma cewe yang lagi deket ma gw ini udah banyak melewati masa-masa sulit dan senang bersama-sama. Tiap kali ada masalah gw nyari dia, juga sebaliknya. Ga ada lagi rahasia buat kami berdua. Ikatan emosional kami juga udah terbentuk lama, bahkan pas gw down aja dia tahu padahal gw ga crita apapun ke dia. Selama ini dia udah gw anggep pacar gw meskipun gw belum nembak dia sekalipun. Orang-orang disekitar kami yang lihat juga udah banyak yang ngira kalo dia itu cewe gw. Dia sie kelihatannya enjoy aja dengan keberadaan kami yang seperti ini, maksutnya dia ga pernah nanya ke gw, mo dibawa kemana hubungan kami berdua selanjutnya ? Bagi gw, gw emang lebih suka nunjukin ke cewe gw bahwa gw punya perhatian besar ma dia dan bener-bener sayang dia meskipun perasaan itu ga gw ucapin dengan kata-kata tapi dengan perbuatan langsung. Menurut loe gimana ?

Jawaban :

Shalom bro B (nama sengaja disamarkan biar tidak menimbulkan pro dan kontra hehehe), aku akan coba jawab pertanyaanmu itu dari sisi seorang wanita ya ... dan juga bakal mewakili isi hati para wanita disini hihihi ...

Begini bro ...

Hubungan pacaran yang paling baik memang dari sebuah hubungan pertemanan. Why ? Karena dari sana, pembentukan karakter antara pria dan wanita bisa terbentuk sempurna sejak dari awalnya. Hubungan teman biasanya lebih bisa membuat kita lepas menunjukkan siapa diri kita sesungguhnya tanpa perlu jaim-jaim (jaga imut eh jaga image ding) lagi. Itulah alasan kenapa hubungan pacaran jauh lebih baik jika dimulai dari proses pertemanan dulu daripada hubungan yang terjadi secara instant. So, langkah pertamamu untuk mendapatkan pendamping hidup dari antara sahabat dekatmu adalah sebuah tindakan yang benar dan sehat.

Tetapi yang perlu diwaspadai disini adalah, jika sudah lama berteman (apalagi kalau sudah berlangsung selama beberapa tahun) biasanya ada yang suka kelupaan. Ya seperti kamu gitu, lupa membuat komitmen tegas terlebih dulu sebelum bertambah lebih dekat secara emosional atau justru menyangka bahwa membuat komitmen pacaran itu sudah tidak diperlukan lagi. Bisa jalan kesana-kemari berdua, sampai-sampai membuat orang yang memandang kalian mengira bahwa kalian sudah sah pacaran, padahal dari diri kalian sendiri sebenarnya belum ada pembicaraan ke arah sana sama sekali secara resmi. Satu poin ini bisa menimbulkan masalah runyam bagi kalian berdua dibelakang nanti jika tidak menyadarinya dan menganggapnya sebagai hal yang remeh.

Ada beberapa wanita yang 'terlihat' enjoy dengan hubungan model pacaran tanpa komitmen seperti itu, cuma setahuku dengan persis, dari sisi terdalam seorang wanita dimanapun dan seperti apapun karakter aslinya (baik itu sanguin, koleris, melankolis maupun plegmatis), mereka akan lebih menghargai para pria-pria yang bisa membuat komitmen tegas akan hubungan yang sedang berlangsung. Perhatian dan ungkapan sayang secara nyata memang lebih berharga daripada ucapan verbal saja. Sekarang kan kebanyakan orang mudah mengucapkan kata sayang dimulut untuk pasangannya tetapi kenyataannya juga masih banyak 'sayang-sayang' ke lain hati. Nah, kalau ini sudah jelas salah (jangan ditiru hehehe). Bukan berarti dengan begitu wanita lebih memilih pria-pria yang hanya bisa menunjukkan rasa sayang dan cinta tanpa ucapan sama sekali lho. Wanita pada dasarnya (baik ditunjukkankan secara nyata dengan bertanya maupun hanya mengirimkan tanda-tanda tertentu) tetap mengharapkan sebuah pernyataan dari mulut seorang pria yang memintanya menjadi pasangan hidupnya selain ungkapan sayang bahwa pria tersebut benar mengasihinya lewat perbuatannya.

Dalam hal ini kamu harus berani mengawali untuk mengambil komitmen. Kenapa aku lebih mendukung para pria yang mengawali komitmen pacaran lebih dulu ? Soalnya sejak semula pria itu diciptakan memang untuk memimpin dan wanita bertindak sebagai penolong pria. Jika selama ini sikap dari pihak wanita selalu memberimu tanggapan positif dari setiap perhatian yang kamu lakukan dan dia juga memberikan respon balik dengan 'membutuhkanmu' (mencari, red) saat dia sedang bermasalah, sebenarnya dia sudah memberimu sebagian tanda untuk maju lagi ke jenjang yang lebih serius. Seharusnya itu sudah bisa kamu jadikan bekal untuk berani menyatakan isi hatimu kepadanya atau nembak istilah gaulnya. Meskipun nanti pernyataanmu ke dia hanya seperti sekedar sebagai pengesahan atau legalitas bagi hubungan kalian saja, tetapi yang jelas setiap wanita akan lebih nyaman berada di dalam sebuah hubungan yang sudah resmi (buktinya, banyak berita yang menyebutkan bahwa para WIL juga menuntut untuk dinikahi pasangannya kan ? - hehehe contoh doang nie ya).

Wanita itu mempunyai keunikan pada kemampuannya menyembunyikan perasaan terdalam dengan sempurna lho (selalu ada udang dibalik hati wanita hahaha). Jadi jangan hanya berpatokan karena dia terkesan enjoy dengan hubungan kalian berdua selama ini, kemudian kamu menganggap bahwa dia sudah tidak memerlukan pernyataan resmi bahwa kamu memintanya menjadi pacarnya lagi. Kebutuhan mendasar dari wanita ada dimasalah keamanan dan keinginannya untuk selalu dilindungi. Suatu saat kalau wanita itu menemui pria lain yang berani meminta dia untuk menjadi pasangan hidupnya dan dia memandang bahwa kualitas pria berikutnya itu tidak terlalu buruk dibandingkan dirimu, jangan salahkan dia jika nantinya dia lebih memilih pria tersebut menjadi suaminya daripada kamu, meskipun cinta pertamanya ada disosokmu.

Ok, semoga jawabanku ini membuatmu lebih mantap untuk mengambil sikap terhadap hubungan kalian ya.

Gbu :).



No comments: