Thursday, August 14, 2008

Saling Memacu

Oleh : Angelina Kusuma

Salah satu perempatan jalan yang saya lewati sore tadi agak berbeda dari biasanya. Terdapat antrian mobil-mobil cukup panjang - ada sekitar 7 atau 8 mobil - dan beberapa pengguna sepeda motor - seperti saya - yang membuat ruas jalan disekitar traffic light itu tersendat beberapa menit.

"Sejak kapan Ponorogo macet ?" Ponorogo hanyalah kota kecil dan selama saya hidup disini tidak pernah ada keluhan tentang kemacetan dijalan raya. Saya memandang jam yang terpasang ditugu, tengah-tengah perempatan jalan - setiap perempatan dipusat kota Ponorogo, selalu ada tugu dengan jam dinding yang terpasang disana, waktu menunjukkan pukul 02.45 WIB. Bukan jam sibuk yang bisa menyebabkan kemacetan jalan saya rasa. Setelah berhasil melewati antrian mobil-mobil dan menyalip beberapa sepeda motor, diujung paling depan antrian tersebut ternyata ada sebuah mobil yang jalannya terlalu lambat.

"Nah, ini dia biangnya ..." Rasanya jengah juga melihat perilaku pengemudi mobil yang menyebabkan kemacetan jalan sore ini. Beberapa pengemudi mobil dibelakangnya dan pengendara sepeda motor juga terdengar riuh membunyikan klakson mereka ketika si pengemudi mobil diantrian paling depan ini tak kunjung mempercepat laju mobilnya.

Kondisi sebuah teamwork juga bisa digambarkan seperti kejadian yang saya alami sore tadi. Saat kerjasama dalam sebuah tim tersendat-sendat, terkadang biangnya adalah cara kerja salah seorang anggota tim yang terlalu lelet, kemudian berimbas kepada kinerja seluruh tim.

Yeremia 12:5a, Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda ?

Teamwork sama seperti tubuh beserta anggota-anggota tubuhnya. Hubungan antara mata, tangan, kaki, otak, jantung, dan anggota-anggota tubuh lainnya adalah saling berhubungan satu sama lain. Ketika mata sakit, seluruh bagian tubuh juga merasakan hal yang sama. Begitu juga ketika kaki kita terluka, tidak ada bagian tubuh yang tidak ikut merasakan kepedihannya.

Sebuah tim yang baik selalu berjalan beriring dan saling melengkapi satu sama lain. Berlari sama cepat, berjalan sama pelan. Kesenjangan antar anggota tim yang tercipta bisa menimbulkan kemacetan kerja, utamanya jika yang bermasalah adalah seorang pemimpin tim. Antrian panjang yang terjadi diperempatan jalan yang saya lalui sore tadi juga disebabkan satu pengemudi mobil paling depan yang mengendarai terlalu pelan. Oleh karena itu, seorang pemimpin tim harus terus dipacu agar mempunyai tanggung jawab yang prima untuk memberi teladan bagi anggota-anggota timnya.

Meskipun anda hanyalah seorang anggota dari sebuah tim dan bukan pemimpinnya, bukan berarti bahwa anda tidak perlu mempunyai etos kerja yang prima pula. Jika dalam antrian kemacetan jalan raya, para pengemudi mobil dan pengendara sepeda motor membunyikan klakson mereka sebagai tanda kepada pengemudi mobil paling depan agar mempercepat lajunya, ketika pemimpin tim anda terlihat melambat atau bermasalah dikerjanya, maka anda juga berkewajiban untuk mengingatkannya.

Tidak ada yang lebih penting antara pemimpin dan anggota-anggota tim. Semuanya berada disatu level tanggung jawab kerja yang sama demi tujuan akhir tim. Saat rekan satu tim anda lebih cepat jalannya daripada anda, segeralah belajar mengejar ketertinggalan anda. Tetapi saat rekan satu tim anda lebih lambat jalannya daripada anda, tarik ia agar berada dilevel yang relatif sama dengan anda (nj@coe).

No comments: