Thursday, October 09, 2008

Belum Saatnya

Oleh : Angelina Kusuma

Semalam, kota tempat tinggal saya diguyur hujan. Hujan ini adalah kali ketiga dalam bulan Oktober dan merupakan hujan terlebat karena terjadi lebih dari 6 jam berturut-turut. Hujan yang terjadi setelah kemarau panjang, tentu saja sangat dinanti-nantikan kedatangannya oleh semua orang. Demikian juga dengan hujan kali ini. Kesegaran dan bau tanah gersang yang tertimpa hujan semalaman menjadi penghias suasana di pagi hari yang menyenangkan.

Berbeda dengan hari-hari sebelum diguyur hujan, keadaan jalan-jalan sekitar tempat tinggal saya pukul 5.30 pagi hari ini diselimuti oleh kabut. Matahari tampak malu-malu bersinar yang membuat keadaan jalan-jalan menjadi agak sulit dilihat dengan mata telanjang. Menerobos jalan-jalan berkabut di pagi hari dengan menggunakan sepeda motor harus dilakukan dengan hati-hati. Sayapun harus menyalakan lampu depan sepeda motor dan melajukan kecepatan seminimum mungkin sambil memperhatikan sisi kanan dan kiri jalan yang saya lewati dengan waspada.

Di setiap penggal jalan yang saya lalui pagi ini banyak kejutan menanti yang harus dihindari. Ada kubangan air, orang bersepeda di sisi kanan dan kiri jalan, orang-orang yang hendak menyeberang, sampai keadaan jalan yang becek berlumpur bekas hujan semalam. Kabut membuat jarak pandang saya terhadap halangan-halangan itu tidak seberapa bagus. Saya baru bisa melihat benda-benda yang ada di depan saya dengan jelas setelah berada sekitar 50 meter darinya.

"Andai aku bisa melihat semua yang ada di depan sana, pasti enak nie ...", belum selesai saya berangan-angan, seekor kucing sekonyong-konyongnya berlari memotong jalan saya. Yeah, mau tak mau, laju sepeda motor saya menjadi sedikit terseok-seok karena kejutan mendadak itu.

Ada kalanya, Tuhan juga membatasi ruang gerak hidup kita seperti saat saya harus menembus jalanan berkabut pagi ini. Ia membuat pandangan kita terbatas akan hari depan agar kita terfokus di setiap sasaran yang kita jalani di hari ini saja. Ketika saya melayangkan fokus ke arah yang tidak bisa saya lihat dengan jelas, konsentrasi saya terhadap hal-hal yang bisa saya lihatpun menjadi kurang baik pula hasilnya.

"Yesterday is a history, tomorrow is a mistery, but today is a gift" - Master Oogway in Kungfu Panda the movie.

Kita tidak pernah bisa melihat misteri apa yang akan terjadi esok hari di kehidupan kita. Esok hari adalah mutlak miliknya Tuhan. Yang bisa kita nikmati adalah detik-detik yang tengah bergulir saat ini, bukan esok atau juga hari-hari yang telah lalu. Yang terjadi nanti adalah kejutan dari-Nya. Terlalu memikirkan hal-hal yang tidak bisa kita lihat dengan jelas, hanya akan mengaburkan fokus kita kepada hal-hal yang seharusnya dan bisa membuat kita celaka karena kurang waspada. Ambil bagian yang seharusnya kita lakukan, dan biarkan Tuhan juga mengambil bagian yang seharusnya Dia lakukan dalam hidup kita.

"Kalo memang belum saatnya 'tahu' dan menjalani masa depan, ya sabar dulu dong ..." Kejutan hanya bermakna jika sebelumnya kita tidak menduganya. Dan hidup akan bermakna jika kita mempersiapkan hari ini dengan sebaik-baiknya untuk menyambut kejadian-kejadian esok hari dengan mantap dan sigap (nj@coe).

Amin?



No comments: