Tuesday, February 17, 2009

Dingin Di dalam, Panas Di luar?

Oleh : Angelina Kusuma

Pagi ini saya membersihkan setiap detail dari lemari show case yang saya miliki. Karena sudah agak lama tidak dicuci, di kaca bagian depan dan di bagian bawah dalam lemari show case, menempel debu sisa-sisa dari botol-botol minuman ataupun debu yang berasal dari luar lemari. Bagian dalam lemari show case tentu saja terasa dingin karena saya tidak mencabut kabel power untuk menghidupkan freezer di lemari tersebut. Tetapi ketika tangan saya menyentuh bagian luar dari dinding lemari show case apalagi bagian belakangnya...wow, terasa panas!

Tak hanya lemari show case, kulkas atau lemari es dan AC juga mempunyai prinsip kerja yang hampir sama dengannya. Bagian dalam kulkas, ya pasti dingin kan? Ruangan dimana AC berada juga akan terasa lebih sejuk dan dingin udaranya dibandingkan ruangan yang tanpa AC. Tetapi bagian belakang kulkas dan tempat pemasangan alat output AC, siapa yang sudi berada di belakangnya berlama-lama?

Banyak orang Kristen tidak bisa menjadi garam dan terang secara optimal bagi sekelilingnya, karena mereka masih memiliki sikap tak lebih seperti lemari show case, kulkas, atau AC. Lho kok? Nampak rohani dan berapi-api ketika berada di lingkungan Kristen, namun wujud aslinya yang suka marah-marah, suka mengeluh, ngedumel (ngoceh ngalor-ngidul tanpa sebab yang jelas), ringan tangan, bigos (biang gosip), de el el, terlihat jelas di kehidupan sehari-harinya. Bagaimana mungkin kita bisa memenangkan banyak jiwa bagi kemuliaan Kristus jika kita hanya nampak sejuk dan menentramkan hati di lingkungan Kristen kita, tapi terasa 'panas' bagi dunia luar.

Sebagai seorang yang juga hidup di lingkungan mayoritas non Kristen, saya merasakan betapa tingkah laku sehari-hari saya menjadi soroton bagi orang-orang di sekeliling saya. Sedikit saja tindakan negatif, tak jarang saya langsung menuai kritikan pedas, "Oh, orang Kristen ternyata tingkah lakunya nggak baik ya...?"

Sadar bahwa tingkah laku saya sangat mempengaruhi pandangan orang lain terhadap Kristus, saya mencari tuntunan Roh Kudus agar Ia memperbarui sikap dan tingkah laku saya sehari-hari dengan sungguh-sungguh. Kita tidak bisa cuek begitu saja dengan lingkungan sekitar dan menjadi orang egois yang tidak mau menjadi terang bagi orang lain. Tetapi sebelum bisa menjadi terang yang baik, kitapun harus rela belajar menjadi seperti Kristus Sang Terang itu sendiri.

Saya juga belum sempurna menjadi teladan yang baik bagi semua orang. Saya belum sepenuhnya memiliki karakter seperti Kristus yang mampu menarik semua golongan manusia untuk datang kepada-Nya. Satu atau dua kali, kritikan pedas seperti di atas masih saya terima ketika saya mulai menjadi 'panas' bagi dunia luar yang memperhatikan tingkah laku saya. Tetapi saya tidak akan berhenti belajar dan memperbarui sikap saya dengan bantuan Roh Kudus sampai orang-orang berkata, "Aku akan mengikut engkau karena teladan Kristus nyata indah di dalam hidupmu"!

Saya tidak pernah menganggap sebuah kebanggaan jika saya disebut sebagai seorang Kristen yang taat oleh pengikut Kristus lainnya, tetapi saya akan berbangga jika ada orang dari dunia luar mengikuti jejak saya karena ia melihat teladan Kristus yang baik di dalam diri saya.

Matius 5:16, Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

No comments: