Tuesday, September 22, 2009

Doa yang Mengancam!

Oleh : Angelina Kusuma

Film yang tokoh utamanya diperankan oleh Aming, seorang komedian kontemporer ini, membuat saya tertampar dengan isi moral ceritanya. Karena doa-doa kepada penciptanya tidak dikabulkan, Madrim (Aming) mengamcam akan murtad dari tuhannya dan mengikut setan. Hahaha, bukankah hampir semua orang punya kemungkinan untuk melakukan hal tersebut?

"Tuhan, kalo Engkau tidak menjodohkan aku dengan dia, maka mulai sekarang aku tidak akan ke gereja lagi!"
"Bapa, kalo aku tetep aja nggak sukses tahun ini, aku tidak akan memberi persepuluhan!"
"Yesus, dimanakan Engkau? Jika Engkau nggak ngabulin doa-doaku kali ini, aku tidak akan berdoa lagi mulai sekarang!"
"Tuhan, kalo Engkau tidak menyembuhkan penyakitku ini, aku akan ke dukun besok!"

Berapa kali anda sudah mengancam Tuhan karena doa-doa anda rasanya hanya sampai di atap rumah saja?

Bilangan 14:1-10

14:1 Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
14:2 Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!
14:3 Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?"
14:4 Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir."
14:5 Lalu sujudlah Musa dan Harun di depan mata seluruh jemaah Israel yang berkumpul di situ.
14:6 Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya,
14:7 dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.
14:8 Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
14:9 Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."
14:10 Lalu segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan TUHAN di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel.

Berkali-kali bangsa Israel mengancam Tuhan karena keadaan mereka yang nampak lebih buruk setelah keluar dari Mesir. Mereka memberontak terhadap para pemimpin mereka (Musa dan Harun) dan melanggar kebenaran Firman yang sudah diturunkan Tuhan untuk mereka patuhi.

Apa akibat mengancam Tuhan? Selama 40 tahun bangsa Israel hanya berputar-putar di padang gurun sampai generasi pertama yang dibawa Tuhan keluar dari Mesir seluruhnya habis, kecuali Yosua dan Kaleb.

Tuhan bukan manusia yang gentar jika kita mengancam-Nya. Justru sebaliknya, jika kita berani melawan Dia, tangan kuat-Nya akan menekan kita hingga kesombongan kita itu berhasil diremukkan-Nya! Kita hanya mencelakakan diri jika berniat mencobai Tuhan (Matius 4:7, Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!").

Bukan ancaman yang akan membuat Tuhan berpaling dan mendengar doa-doa kita. Ketika kita dengan penuh kerendahan hati, datang kepada Tuhan dan meminta sesuatu berdasarkan kehendak-Nya (karena kita diciptakan bukan untuk kemegahan manusia melainkan untuk kemuliaan Bapa di Surga), saat itulah apa yang kita doakan akan dikabulkan-Nya (1 Yohanes 5:14-15, Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya).

Nggak salah berdoa minta kebutuhan jasmani seperti kekayaan, jodoh, rumah, mobil, karir, anak-anak, ketenaran, kesembuhan dari sakit, dan lain-lain, kepada Tuhan dengan ngotot. Tapi yang perlu diingat, rancangan Bapa Surgawi tidak bisa kita paksakan dengan rancangan kita sendiri. Jika kita memaksakan rancangan kita kepada-Nya, maka yang terjadi bukan hal baik tapi kecelakaan.

Tuhan menolong pasti tepat waktu, tidak pernah terlambat! Dan jika kita tetap rendah hati dan menjaga jalan kita agar kedapatan benar di hadapan-Nya, tidak ada yang mustahil, Ia pasti berpaling kepada kita dan mendengar doa-doa kita, tak perlu disertai dengan ancaman! (Mazmur 34:16, Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong. (ayat 18), Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya) (nj@coe).


No comments: