Wednesday, September 09, 2009

Relationships are Not a Hollywood Drama

Oleh : Angelina Kusuma

Ketika aku melihatnya, terasa debaran-debaran halus merambati hatiku. Tak terasa, pipiku merona saat ia tersenyum padaku. Andai bisa kubuka mulutku, aku akan berterus terang padanya bahwa aku sangat terpesona dengan kerling matanya, langkah-langkah kakinya, sapaan "Hai..."-nya, dan juga sentuhan tangannya yang hangat di jabat erat jari-jariku.

Hahaha, personifikasi orang yang sedang jatuh cinta biasanya digambarkan dengan tulisan-tulisan di atas. It's feel so romantic, rite? Bahkan saat saya menulis kalimat-kalimat tadi itu, rasanya saya juga ikut melambung-lambung ke awan-awan dan berdansa dengan bintang-bintang. Bayangan pangeran berkuda putih nan gagah dengan jubah kebesaran dan pedangnya yang berkilat-kilat, perlahan menghampiri saya...suit...suit...

Oh oh, sayangnya kisah cinta di dunia nyata dan di cerita cinta atau di kisah Hollywood, berbeda. Di novel atau di film, bisa saja bayangan orang yang sedang jatuh cinta semanis kisah Pretty Woman atau seabadi Romeo-Juliet. Tapi di dunia nyata?

Saat pertama kali bergumul tentang pasangan hidup, yang ada dibayangan saya adalah manisnya madu. Saya mendambakan seorang pangeran datang kepada saya, kemudian dengan matanya yang berbinar-binar mengatakan isi hatinya bahwa ia mencinta saya. So sweet...hehehe.

Tapi ketika saya berhadapan dengan relationships yang nyata, mendadak saya syok dibuatnya! Bayangan pangeran tampan dengan gitar dan mawar merahnya lenyap. Tak ada derap sepatu kuda, tak ada lagu cinta, tak ada obralan kata-kata rayuan yang membuat saya klepek-klepek. Yang ada adalah...

Hari itu kami traveling berdua. Bisa dibilang ini sebuah ekstrim dating hahaha. Saya tidak pernah membayangkan akan melakukan hal ini suatu hari nanti saat bergumul tentang pasangan hidup dulu. Bayangan saya, pasangan saya akan mengajak saya menikmati candle light dinner di puncak gedung bertingkat tujuh sambil melihat gemerlapnya lampu-lampu kota atau mengajak saya menyisiri pantai di sore hari sambil bergandengan tangan mesra hihihi. Nyatanya, kami malah hiking! Naik-turun bukit, menyusuri sungai-sungai, menaklukkan tanjankan-tanjakan maut, ke tempat yang belum terjamah banyak manusia!

It's sound a romantic place? Hahaha, iya, tempat yang kami tuju ini memang cukup menawan pemandangannya, sangat hijau, tenang, sejuk, dan cocok untuk 'mojok' berdua tanpa diganggu oleh orang-orang iseng hehehe. Tapi setelah perjalanan berat itu, dua hari saya terkapar. Kaki njarem semua huiks T_T.

Pertama mendaratkan kaki di ujung bukit tempat pendakian, insiden kecil terjadi. Sandal saya licin dan membuat saya terpeleset. Maunya saat itu, dia menolong saya dengan lembut kemudian sambil memapah saya yang abis jatuh ke tepi jalan. Aih, boro-boro dia kelihatan prihatin seperti, "Napa beib, sakit ya...sini-sini kulihat lukanya", dia malah berucap, "Udah tau mo hiking, masih aja pake sandal cantik. Lepas deh sandalnya." Huaaaaaaaa, rontok sudah semua bayangan romantisnya!

Kali kedua kami bersama-sama...

Yeah, sekarang di cafe. Lunch!

Sambil menunggu pesanan makanan, kami ngobrol. Saya baru kali ini diajaknya ke cafe ini. Tempatnya lumayan indah. Dekat dengan area persawahan yang penuh dengan nuansa kehijauan kesukaan saya. Suasana cafe di siang bolong itu juga tidak seberapa banyak pengunjung. Hanya beberapa ekor kucing yang berseliweran di dekat meja kami dan mereka benar-benar membuat saya iri! Abis, dua ekor kucing yang ada itu, lebih tampak mesra dari pada kami berdua huahaha.

Dari pengeras suara cafe tiba-tiba terdengar suara alunan musik. Wuih, feeling-nya udah mo romantis-romantis lagi nie. Suasananya mendukung untuk saling mendekatkan satu sama lain, kalo di film-film membuat dua orang pria dan wanita kemudian saling bertatapan penuh cinta yang berbunga-bunga gitu hahaha. Tapi sayangnya...

Saya: "Kok lagunya gini sie?"
Dia: "Emang kenapa, bagus kan, oldis?"
Saya: "What? Kamu suka lagu kayak gini? Ngantuk tau...mendingan ndengerin Peterpan!"
Dia: "Hah, apa itu Peterpan? Musik ga mutu..."

Haiyaaaaaa, pait...pait...pait...!!!

Semua tips dan kisah cinta yang pernah saya baca di novel dan juga film-film romantis tiba-tiba menjadi kabur semua. Mana itu kicauan burung-burung yang mengelilingi saat cinta datang menyapa, mana itu tatapan penuh cinta yang bertahan sepanjang malam, mana itu ucapan-ucapan penuh cinta sepanjang kereta api? Di kami, yang ada kok seperti peperangan tiap kali berinteraksi hehehe.

Ketika saya bergumul tentang pasangan hidup, saya juga mendambakan seseorang yang bisa menjawab pertanyaan saya, "Kenapa kamu menjadi Kristen?" dengan sebuah kisah yang wow! Saya ingin calon suami saya adalah seorang pria dengan kisah pertemuan dengan Tuhannya yang bisa membuat mulut saya ternganga lebar.

Begitu saya bertemu dengannya?

Saya juga ternganga luebarrrr. Tapi bukan karena kisah pertemuannya dengan Tuhan yang dramatis. Tapi dengan pernyataannya, "Yang penting kan aku Kristen. Ada lagi yang lebih penting?" Wew, saat mendengar itu, saya langsung mencoretnya dari daftar calon pasangan hidup saya. Alasannya, dia masih cowo belum menjadi pria! Dia harus lahir baru dulu, harus belajar Firman dulu, harus bertumbuh menjadi pria sejati dulu, harus bla bla bla dan bla bla bla!

And what's up, nyatanya...sampai sekarang hanya dialah satu-satunya pria yang mampu membuat saya berarti :) ?!?! Karenanya, saya rela mengatur jam-jam doa saya untuk mendoakannya, menguatkannya, menolongnya menjalin hubungan pribadi dengan Tuhannya yang lebih intim.

Apa ada yang salah dengan motivasi saya? Atau sekarang saya sudah tersesat karena salah memilih jalan hidup? Mungkin iya, mungkin juga tidak hehehe.

Ketika kita mencari kesempurnaan di dunia ini, kehampaanlah yang akan kita temui. Tidak ada relationships semanis novel cinta atau film Hollywood. Tidak ada pangeran berkuda putih seperti di dongeng disini. When you found someone and your life change to be positive, that is your true love.

Mungkin yang ada di depanmu saat ini bukan seseorang yang sempurna. Tapi ketika dengan berjalan bersamamu, ia dan kamu bisa saling menyempurnakan, that's love. Bukan awalnya yang harus sempurna dalam suatu kisah, tapi bagaimana akhirnya yang seharusnya menjadi sempurna. Relationships are not a Hollywood drama that full romantic story, but it's a war in faith. Saat imanmu, kesabaranmu, pengharapanmu, dan kesetiaanmu diuji bertambah teguh karena kehadirannya dan ada gerakan saling membangun satu sama lain, itulah relationships. Relationships adalah tahap menyatukan dua pribadi yang penuh perbedaan. Tidak ada saling menuntut disana. Yang ada, gesekan yang menajamkan satu sama lain dan akhirnya keduanya benar-benar menjadi 'lain' dari sebelumnya.

So, jangan hafalkan teori-teori cinta saat jatuh cinta. Jangan terpengaruh novel atau film romantis saat menjalin hubungan dengan lawan jenismu. Wake up! You are in the real world, not in a legend. In the real world, you must fighting to get a goodness, not just a fantasy (nj@coe).


4 comments:

Anonymous said...

enjie, ni prissy ms yg posting di forum jawaban.com...iseng2 bk blog enjie neh...n ternyata bagus banget...salut, salut...(^^)b

Enjie said...

Hi Prissy...nice to meet you here. Tx buat kunjungannya. GBU :)

Anonymous said...

Wow nice, ga sengaja ngebaca gara" cari one way. postingannya menyentuh baged, lanjutkan GB

Enjie said...

Tx udah mampir. GBU too hehe