Thursday, December 10, 2009

Cerdas Mengatur Penghasilan, Pangkal Kaya

Oleh : Angelina Kusuma

Penghasilan besar, tidak menjamin bahwa seseorang bisa mencukupi seluruh biaya kehidupannya sehari-hari. Ada banyak orang dengan penghasilan di atas rata-rata kelas menengah, tapi tetap merasa kurang dalam pemenuhan kebutuhannya karena mereka salah mengatur keuangan. Sebaliknya, tak sedikit orang dengan penghasilan tidak terlalu besar jumlahnya, namun mereka memiliki barang-barang kelas menengah. Apa rahasianya?

Untuk menjadi kaya, anda tak perlu mencari pekerjaan yang bisa memberi anda penghasilan besar per bulan ataupun yang bisa memberi anda jaminan penghasilan seumur hidup. Anda hanya perlu menjadi seorang pengatur keuangan yang baik, agar anda bisa kaya dan berkecukupan. Tak perduli, apakah anda seorang karyawan swasta, seorang pengusaha, atau seorang pegawai lembaga pemerintah, kepiawaian tangan anda mengatur keuanganlah yang akan menentukan cukup tidaknya penghasilan anda atau kaya tidaknya kehidupan anda nanti.

1. Mencatat semua aset

Semua barang yang anda miliki adalah aset. Mulai dari rumah, mobil, tabungan, tv, kasur, sampai baju dan sepatu anda, semua adalah aset yang anda miliki. Catat aset-aset itu dengan teliti, karena dari sana, akan anda ketahui seberapa anda akan kaya.

2. Mengelompokkan aset positif dan aset negatif

Aset positif adalah aset yang mendatangkan penghasilan bagi anda. Contoh: rumah kontrakan, deposito, unit usaha yang anda kelola, dll. Sedangkan aset negatif adalah aset yang akan mengurangi penghasilan anda. Contoh: handphone, baju, sepatu, dll.

3. Menambah aset positif, mengurangi aset negatif/menutupnya

Setelah mengetahui semua aset yang kita miliki dan mengelompokkannya menjadi dua bagian, dengan mudah kita juga bisa mengetahui bagian mana yang harus kita tambah, dan bagian mana yang harus kita kurangi. Jika pengeluaran per bulan kita lebih banyak tersedot di aset negatif, berarti sudah saatnya kita menguranginya, atau memperbesar aset positif kita guna menutupi kebutuhan untuk aset negatif tersebut.

4. Membayar kewajiban sebelum memenuhi kebutuhan

Hutang-hutang, tagihan listrik, tagihan telepon, uang sewa rumah, uang sekolah/kuliah, merupakan contoh kewajiban yang harus kita utamakan lebih dulu sebelum kita memenuhi kebutuhan lain yang masih bisa ditunda pembayarannya.

5. Cicilan hutang tidak lebih dari 30%

Hutang bisa menjadi alternatif praktis dalam pemenuhan kebutuhan yang tidak bisa kita bayar sekali waktu, sekaligus bisa menjadi jerat di kemudian hari jika kita melakukannya tanpa melihat kemampuan keuangan kita sebenarnya. Batas maksimal yang aman untuk kita berhutang, tak lebih dari 30% dari penghasilan kita. Jika anda ingin membeli rumah atau mobil yang harganya memang tidak murah, pertimbangkan cicilan per bulan yang tak lebih dari angka ini, agar hutang anda tidak memberatkan kantong anda nantinya.

6. Wajib menabung minimal 10% dari penghasilan

Banyak atau sedikit penghasilan dan pengeluaran biaya kehidupan anda sehari-hari, menabung itu tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Pepatah berkata, "Hemat pangkal kaya". Tabungan anda adalah bekal untuk masa depan anda. Ini sangat penting. Berapapun penghasilan anda, ambillah 10% sebagai tabungan. Saat memerlukan biaya mendadak atau pemenuhan biaya besar di lain hari, tabungan anda pasti akan sangat membantu (nj@coe).




No comments: